Diungkapkan, Papua dilahirkan pertama kalinya makan sagu. Namun pelan-pelan tergeser oleh beras, tapi kita akan berusaha untuk mengembalikan. Pertama kita mulai dari keluarga kemudian menjadi industri.
Sementara itu Bupati Gusbager mengatakan, Kabupaten Keerom merupakan daerah yang cocok untuk mengembangkan pertanian. Dimana 60 persen masyarakat Keerom merupakan petani, sehingga dalam mengembangkan program ketahanan pangan pada budidaya sagu dinilai sangat tepat.
“Keerom pasti bisa menjawab ketahanan pangan di Papua jika kita bereskan pertanian di Keerom. Selain sagu, Keerom juga memiliki komoditas lainnya, seperti jagung dan lainnya,” ujar Bupati.
Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu juga membeberkan bahwa Pemerintah Kabupaten Keerom telah memiliki data terkait penyebaran sagu beserta varietasnya. “Maka kesempatan ini saya titip agar dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena tidak semua diundang dalam kegiatan ini dan peserta dari kegiatan ini akan menjadi pionir untuk yang lain. Dalam mengelola sagu juga perlu inovasi, sehingga produknya bisa banyak varian. Sehingga kegiatan ini harus benar-benar dimanfaatkan,” pungkasnya. (eri/ary)