Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Misa Inkulturasi Sejalan dengan Visi dan Misi Bupati

BIAK-Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap, S.Si, M.Pd memberikan apresiasi terhadap Perayaan Ekarsiti atau Misa Inkulturasi dan Pentas Seni Budaya di Gereja Katolik Paroki Santa Maria, Minggu (24/4).

Misa Inkulturasi dilakukan sekali dalam sebulan sepanjang tahun 2022 (tahun budaya) dengan berbahasa daerah dan tampil dengan budaya suku bangsa (etnis). Perayaan Misa Inkulturasi Minggu (24/4),  giliran Suku Biak yang mengambil bagian, di mana ciri khas budaya Biak yang ditampilkan, termasuk menggunakan bahasa Biak dalam prosesi ibadah.

Selain Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor Markus O. Mansnembra, SH,MM serta sejumlah pejabat lainnya juga ikut dalam Misa Inkulturasi yang dipimpin oleh Pastor Paulus Dodot Kusworo, SCJ dan Pastor Bernadus Kedang, SCJ.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setingging-tingginya kepada pastor serta pengurus Dewan Paroki yang menginisiasi ibadah dengan cara Inkulturasi ini, tentu ini sangat penting sebagai bagian dari pelestarian budaya dan kebinekaan dalam berbangsa dan bergereja,” ujar Bupati ketika memberikan sambutan seteleha Ibadah Misa Inkultasi.

Baca Juga :  Karnaval Budaya Masih Rangkaian dari FBLB

Dalam kesempatan itu, Bupati mengajak semua pihak supaya tetap melestarikan budaya-budaya daerah, dan setidaknya Misa Inkultari yang telah dilaksanakan oleh Gereja Katolik di Biak juga dapat dimaknai lalu ditindaklanjuti di lembaga atau organisasi lainnya,

“Ini saya sangat kaget dan sekaligus bangga, karena ini juga merupakan bagian dari Visi dan Misi kami, yakni Religius, Berkarakter dan Berbudaya. Artinya, di Gereja Katolik ini sudah melakukan perpaduan dari apa yang sudah kami canangkan dalam visi dan misi, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih,”pungkasnya.

Dalam pentas Budaya Biak itu, selain dilakukan pembukaan Barapen (makanan yang dibakar atau dimasak di bawah batu panas) juga dilakukan sejumlah pentas budaya, salah satunya prosesi Yaktaker (mengantar mempelai perempuan ke mempelai laki-laki) dan lainnya.

Sementara itu, Pastor Paroki Paulus Dodot Kusworo, SCJ mengatakan, Tahun 2022 di Gereja Katolik Paroki Santa Maria dan Paroki Kerahiman Ilahi dijadikan sebagai tahun budaya.

Di mana sepanjang tahun budaya, setiap bulannya dilakukan Misa Inkulturasi pada hari minggu, di mana perayaan Ekaristi dilakukan dengan budaya sesuai dengan suku atau etnis yang mendapatkan giliran. Sebelumnya,  telah dilakukan ibadah Misa Inkultasi Etnis Tionghoa, Etnis Toraja dan Etnis Biak, sementara lainnya akan dilakukan di bulan-bulan yang akan datang.

Baca Juga :  Web Gangguan, Pendaftaran Maba Uncen Kelas Biak Manual

“Cara memuji dan memuliahkan Tuhan sejak zaman dahulu dilakukan dengan cara masing-masing, dengan bahasa dan suku masing-masing. Hidup menggereja tidak hanya satu etnis, namun kita di Indonesia ada ribuan suku, kita maknai bagaimana kebhinekaan yang tetap mempersatukan kita, termasuk di gereja,” ucapnya.

Sekadar diketahui, setelah ibadah misa, dilakukan pentas seni budaya suku Biak, pembukaan Barapen dan sejumlah kegiatan lainnya. Misa Inkulturasi akan dilakukan sekali dalam sebulan pada hari minggu dengan etnis atau suku yang berbeda sepanjang tahun 2022.

Dalam kesempatan itu, Bupati menyerahkan bantuan hibah keagamaan untuk Paroki Santa Matia Biak dan Kerahiman Ilahi. “Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah mohon maaf kalau baru kali ini kami datang, tentunya kedepannya saya berharap supaya silahturahmi terus dibangun, kalau bisa pemerintah diundang jikaada invent atau perayaan-perayaan besar,”  tandasnya.(itb/tho)

BIAK-Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap, S.Si, M.Pd memberikan apresiasi terhadap Perayaan Ekarsiti atau Misa Inkulturasi dan Pentas Seni Budaya di Gereja Katolik Paroki Santa Maria, Minggu (24/4).

Misa Inkulturasi dilakukan sekali dalam sebulan sepanjang tahun 2022 (tahun budaya) dengan berbahasa daerah dan tampil dengan budaya suku bangsa (etnis). Perayaan Misa Inkulturasi Minggu (24/4),  giliran Suku Biak yang mengambil bagian, di mana ciri khas budaya Biak yang ditampilkan, termasuk menggunakan bahasa Biak dalam prosesi ibadah.

Selain Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor Markus O. Mansnembra, SH,MM serta sejumlah pejabat lainnya juga ikut dalam Misa Inkulturasi yang dipimpin oleh Pastor Paulus Dodot Kusworo, SCJ dan Pastor Bernadus Kedang, SCJ.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setingging-tingginya kepada pastor serta pengurus Dewan Paroki yang menginisiasi ibadah dengan cara Inkulturasi ini, tentu ini sangat penting sebagai bagian dari pelestarian budaya dan kebinekaan dalam berbangsa dan bergereja,” ujar Bupati ketika memberikan sambutan seteleha Ibadah Misa Inkultasi.

Baca Juga :  NCF Masuk Nominasi 10 Besar

Dalam kesempatan itu, Bupati mengajak semua pihak supaya tetap melestarikan budaya-budaya daerah, dan setidaknya Misa Inkultari yang telah dilaksanakan oleh Gereja Katolik di Biak juga dapat dimaknai lalu ditindaklanjuti di lembaga atau organisasi lainnya,

“Ini saya sangat kaget dan sekaligus bangga, karena ini juga merupakan bagian dari Visi dan Misi kami, yakni Religius, Berkarakter dan Berbudaya. Artinya, di Gereja Katolik ini sudah melakukan perpaduan dari apa yang sudah kami canangkan dalam visi dan misi, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih,”pungkasnya.

Dalam pentas Budaya Biak itu, selain dilakukan pembukaan Barapen (makanan yang dibakar atau dimasak di bawah batu panas) juga dilakukan sejumlah pentas budaya, salah satunya prosesi Yaktaker (mengantar mempelai perempuan ke mempelai laki-laki) dan lainnya.

Sementara itu, Pastor Paroki Paulus Dodot Kusworo, SCJ mengatakan, Tahun 2022 di Gereja Katolik Paroki Santa Maria dan Paroki Kerahiman Ilahi dijadikan sebagai tahun budaya.

Di mana sepanjang tahun budaya, setiap bulannya dilakukan Misa Inkulturasi pada hari minggu, di mana perayaan Ekaristi dilakukan dengan budaya sesuai dengan suku atau etnis yang mendapatkan giliran. Sebelumnya,  telah dilakukan ibadah Misa Inkultasi Etnis Tionghoa, Etnis Toraja dan Etnis Biak, sementara lainnya akan dilakukan di bulan-bulan yang akan datang.

Baca Juga :  Women Camp Wanita Pantekosta Diikuti 1.500 Orang

“Cara memuji dan memuliahkan Tuhan sejak zaman dahulu dilakukan dengan cara masing-masing, dengan bahasa dan suku masing-masing. Hidup menggereja tidak hanya satu etnis, namun kita di Indonesia ada ribuan suku, kita maknai bagaimana kebhinekaan yang tetap mempersatukan kita, termasuk di gereja,” ucapnya.

Sekadar diketahui, setelah ibadah misa, dilakukan pentas seni budaya suku Biak, pembukaan Barapen dan sejumlah kegiatan lainnya. Misa Inkulturasi akan dilakukan sekali dalam sebulan pada hari minggu dengan etnis atau suku yang berbeda sepanjang tahun 2022.

Dalam kesempatan itu, Bupati menyerahkan bantuan hibah keagamaan untuk Paroki Santa Matia Biak dan Kerahiman Ilahi. “Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah mohon maaf kalau baru kali ini kami datang, tentunya kedepannya saya berharap supaya silahturahmi terus dibangun, kalau bisa pemerintah diundang jikaada invent atau perayaan-perayaan besar,”  tandasnya.(itb/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya