Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Talud Penahan Ombak di Imbari Biak, Patah dan Sandar di Bibir Pantai

BIAK –  Talud penahan ombak laut dari abrasi pantai di depan Kampung Imbari Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor, Papua sepanjang 400 meter telah patah, rubuh dan jatuh bersandar di bibir pantai kampung.

Kepala Kampung Imbari Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor, Papua Yunus Demas Rumsarwir  kepada Cenderawasih Pos Senin(24/4/2023 ) mengatakan peristiwa patah, rubuh dan jatuhnya talud penahan ombak di depan kampungnya itu sudah terjadi beberapa waktu lalu.

“Mungkin ini sudah waktunya untuk patah dan rubuh, karena talud ini di bangun pada tahun 1998 setelah gempa di Biak tahun 1996. Waktu itu saya masih jadi wakil kepala dusun,”Ucap kades.

Menurutnya sudah beberapa kali menyampaikan hal tersebut dalam Musrembang Distrik Warsa kepada kepala distrik dan OPD-OPD yang hadir dengan harapan bisa ditindaklanjuti untuk segera di bangun kembali yang baru namun hingga  kini belum ada jawabannya.

Baca Juga :  Akibat Mercon Spirtus, Delapan Rumah Nakes Terbakar

Lanjutnya sebagai langkah pencegahan setelah patah dan rubuh talud penahan ombak dia memerintahkan warga kampungnya menanam pohon-pohon lokal  penahan pasir.

Namun karena pohon-pohon tersebut belum besar sehingga belum bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan dari tujuan penanam pohon-pohon tersebut.

Dia berharap dinas terkait dapat melihat persoalan yang dialami kampungnya itu untuk bisa memperjuangkan perbaikannya ke tingkat provinsi atau pusat sehingga bisa di bangun yang baru kembali.

Hal yang sama juga di keluhkan oleh Kepala Kampung Koyomi Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor, Papua Stefanus infandi ketika ditemui.

Dia pun menyebut sebanyak tiga kali mengusulkan perbaikan atau pembangunan talud penahan ombak depan kampungnya sepanjang 100 meter yang telah patah dan rubuh pada Musrenbang Distrik Warsa namun hingga kini belum ada jawaban.

Baca Juga :  Jadikan Biak yang Religius, Berkarakter dan Berbudaya

Dia pun berharap dinas terkait dapat menindak lanjuti usulannya ke tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat sehingga bisa dilakukan pembangunan talud baru.

Dalam pantauan Cenderawasih Pos Senin disepanjang ruas jalan Pantai Biak Utara selain Kampung Koyomi dan Imbari, Kampung Indawi pun yang taludnya sepanjang 500 meter telah patah dan rubuh bersandar pasir (ren/gin)

BIAK –  Talud penahan ombak laut dari abrasi pantai di depan Kampung Imbari Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor, Papua sepanjang 400 meter telah patah, rubuh dan jatuh bersandar di bibir pantai kampung.

Kepala Kampung Imbari Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor, Papua Yunus Demas Rumsarwir  kepada Cenderawasih Pos Senin(24/4/2023 ) mengatakan peristiwa patah, rubuh dan jatuhnya talud penahan ombak di depan kampungnya itu sudah terjadi beberapa waktu lalu.

“Mungkin ini sudah waktunya untuk patah dan rubuh, karena talud ini di bangun pada tahun 1998 setelah gempa di Biak tahun 1996. Waktu itu saya masih jadi wakil kepala dusun,”Ucap kades.

Menurutnya sudah beberapa kali menyampaikan hal tersebut dalam Musrembang Distrik Warsa kepada kepala distrik dan OPD-OPD yang hadir dengan harapan bisa ditindaklanjuti untuk segera di bangun kembali yang baru namun hingga  kini belum ada jawabannya.

Baca Juga :  Tahun ini, 6 Sekolah Didesain Berlantai II

Lanjutnya sebagai langkah pencegahan setelah patah dan rubuh talud penahan ombak dia memerintahkan warga kampungnya menanam pohon-pohon lokal  penahan pasir.

Namun karena pohon-pohon tersebut belum besar sehingga belum bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan dari tujuan penanam pohon-pohon tersebut.

Dia berharap dinas terkait dapat melihat persoalan yang dialami kampungnya itu untuk bisa memperjuangkan perbaikannya ke tingkat provinsi atau pusat sehingga bisa di bangun yang baru kembali.

Hal yang sama juga di keluhkan oleh Kepala Kampung Koyomi Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor, Papua Stefanus infandi ketika ditemui.

Dia pun menyebut sebanyak tiga kali mengusulkan perbaikan atau pembangunan talud penahan ombak depan kampungnya sepanjang 100 meter yang telah patah dan rubuh pada Musrenbang Distrik Warsa namun hingga kini belum ada jawaban.

Baca Juga :  Draft Raperdasi Pertambangan Masih Digodok, Biro Hukum dan Komisi IV

Dia pun berharap dinas terkait dapat menindak lanjuti usulannya ke tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat sehingga bisa dilakukan pembangunan talud baru.

Dalam pantauan Cenderawasih Pos Senin disepanjang ruas jalan Pantai Biak Utara selain Kampung Koyomi dan Imbari, Kampung Indawi pun yang taludnya sepanjang 500 meter telah patah dan rubuh bersandar pasir (ren/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya