Monday, June 16, 2025
24.7 C
Jayapura

Ke Depan, Hasil Tangkapan Nelayan Biak Akan Diekspor ke Thailand

“Kami sama-sama berkontribusi terkait fasilitas yang sudah ada untuk dimanfaatkan dengan baik, dan nelayan bisa merasakan kesejahteraan dari fasilitas yang sudah ada,” tambah Hendrio.

Ke depan, PT PNJ berencana mengekspor langsung komoditi tuna dari Samber, khususnya hasil tangkapan nelayan sekitar Biak, ke Thailand. Hendrio menjelaskan bahwa dengan terbukanya pintu ekspor ini, harga ikan yang diterima nelayan akan semakin baik, sebuah harapan yang dinanti-nantikan. Kualitas ikan tangkapan nelayan di sekitar Kampung Samber sangat segar, karena mereka dikenal sebagai “pemancing harian” (One Day Fisherman).

PNJ telah mengkroscek dan memastikan kualitas ikan tersebut layak ekspor. Informasi mengenai kenaikan harga akan segera disampaikan kepada nelayan begitu pintu ekspor dibuka, khususnya untuk ikan tuna dengan bobot 10 kilogram ke atas.

Baca Juga :  LMA Dukung Pembangunan Bandara Antariksa di Biak

Saat ini, pengiriman ke Semarang mencakup berbagai jenis ikan seperti ikan dasar (Demersal Fish), Baby tuna, ikan Tuna, dan Marlin. Sementara itu, pengiriman ke Bitung lebih spesifik untuk ikan cakalang dan Baby Tuna.

“Kami punya pabrik di Bitung dengan kapasitas produksi 120 ton per hari, makanya kami ekspansi ke Papua untuk men-support kebutuhan prosesing pabrik kami yang ada di Bitung,” jelas Hendrio.

Baby tuna dan cakalang ini akan diproduksi menjadi tuna kaleng yang siap ekspor ke mancanegara.

PNJ juga berencana membuka cabang untuk prosesing pengalengan ikan di Papua. Biak, dengan Zona Penangkapan Ikan (WPP) 717, memiliki potensi perikanan pelagis yang sangat besar, terutama tuna, baby tuna, dan cakalang.

Baca Juga :  Akhirnya, Lokasi PPI Hamadi Diambil Alih Pemprov

“Kami sama-sama berkontribusi terkait fasilitas yang sudah ada untuk dimanfaatkan dengan baik, dan nelayan bisa merasakan kesejahteraan dari fasilitas yang sudah ada,” tambah Hendrio.

Ke depan, PT PNJ berencana mengekspor langsung komoditi tuna dari Samber, khususnya hasil tangkapan nelayan sekitar Biak, ke Thailand. Hendrio menjelaskan bahwa dengan terbukanya pintu ekspor ini, harga ikan yang diterima nelayan akan semakin baik, sebuah harapan yang dinanti-nantikan. Kualitas ikan tangkapan nelayan di sekitar Kampung Samber sangat segar, karena mereka dikenal sebagai “pemancing harian” (One Day Fisherman).

PNJ telah mengkroscek dan memastikan kualitas ikan tersebut layak ekspor. Informasi mengenai kenaikan harga akan segera disampaikan kepada nelayan begitu pintu ekspor dibuka, khususnya untuk ikan tuna dengan bobot 10 kilogram ke atas.

Baca Juga :  Dukung Pelaksanaan Pemilu di Supiori Berjalan Aman dan Lancar

Saat ini, pengiriman ke Semarang mencakup berbagai jenis ikan seperti ikan dasar (Demersal Fish), Baby tuna, ikan Tuna, dan Marlin. Sementara itu, pengiriman ke Bitung lebih spesifik untuk ikan cakalang dan Baby Tuna.

“Kami punya pabrik di Bitung dengan kapasitas produksi 120 ton per hari, makanya kami ekspansi ke Papua untuk men-support kebutuhan prosesing pabrik kami yang ada di Bitung,” jelas Hendrio.

Baby tuna dan cakalang ini akan diproduksi menjadi tuna kaleng yang siap ekspor ke mancanegara.

PNJ juga berencana membuka cabang untuk prosesing pengalengan ikan di Papua. Biak, dengan Zona Penangkapan Ikan (WPP) 717, memiliki potensi perikanan pelagis yang sangat besar, terutama tuna, baby tuna, dan cakalang.

Baca Juga :  Buka STC Papua 2023, Presiden Jokowi Bakal Bermalam di Biak

Berita Terbaru

Artikel Lainnya