Friday, June 13, 2025
29.7 C
Jayapura

Tradisi Snapmor Pembangunan Gereja Ebenhaezer Ditunda Akibat Cuaca Buruk

BIAK – Rencana pelaksanaan tradisi Snapmor oleh Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru Ebenhaezer Kampung Ibdi, Biak Timur, yang seharusnya digelar pada Sabtu (7/6), terpaksa dibatalkan. Pembatalan ini disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Biak.

Hal tersebut disampaikan oleh Cornelius Rumaiyom, Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru Ebenhaezer, pada Sabtu (7/6). “Pembatalan ini karena kami melihat kondisi cuaca di laut, dan memang di hari Sabtu itu hujan mengguyur hampir keseluruhan wilayah di Pulau Biak. Pasang surut air laut pun berubah,” jelas Cornelius.

Tradisi Snapmor sendiri adalah warisan leluhur Biak untuk memanen ikan yang telah di-sasi selama berbulan-bulan. Sasi adalah tradisi lokal di mana masyarakat nelayan dilarang memancing di lokasi tertentu guna menjaga habitat ikan. Setelah sasi dibuka, warga berbondong-bondong ke pinggir pantai untuk menombak ikan yang terperangkap saat air laut surut (meti jauh).

Baca Juga :  Pemilihan Cawabup Biak akan Libatkan KPU dan Bawaslu

Cornelius Rumaiyom menambahkan bahwa pembatalan ini bukan mendadak, melainkan karena faktor alam yang tidak terduga. “Panitia melihat air pasang masih cukup lama dari yang diperkirakan, ditambah dengan kondisi cuaca hujan,” ujarnya.

Meskipun tertunda, panitia optimis dapat menetapkan tanggal pelaksanaan baru dalam waktu dekat. “Kami akan tetapkan tanggal pelaksanaannya nanti, mungkin dalam satu minggu ke depan sudah bisa siap, dan kami konfirmasi ulang kepada seluruh warga masyarakat Biak dan sekitarnya,” kata Cornelius.

Panitia berencana untuk menggelar Snapmor kembali pada tanggal 13 dan 14 Juni mendatang, namun keputusan final akan dibahas terlebih dahulu bersama seluruh panitia dan warga jemaat.

Tradisi Snapmor kali ini bertujuan untuk penggalangan dana guna menopang pembangunan Gereja Baru Ebenhaezer Kampung Ibdi. Panitia mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Untuk masuk ke area Snapmor, panitia menyediakan karcis seharga Rp100.000 (termasuk kalawai), Rp50.000, dan Rp20.000 untuk anak-anak. Akses masuk bisa melalui Kampung Ruar, Rim, dan Kampung Mandouw.  Rencananya, Snapmor yang ditunda ini juga akan dihadiri oleh warga masyarakat dan calon Wakil Gubernur Papua Constan Karma. (il/wen)

Baca Juga :  Sampah Covid-19 Ditangani Khusus dan Langsung Dibakar

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

BIAK – Rencana pelaksanaan tradisi Snapmor oleh Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru Ebenhaezer Kampung Ibdi, Biak Timur, yang seharusnya digelar pada Sabtu (7/6), terpaksa dibatalkan. Pembatalan ini disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Biak.

Hal tersebut disampaikan oleh Cornelius Rumaiyom, Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru Ebenhaezer, pada Sabtu (7/6). “Pembatalan ini karena kami melihat kondisi cuaca di laut, dan memang di hari Sabtu itu hujan mengguyur hampir keseluruhan wilayah di Pulau Biak. Pasang surut air laut pun berubah,” jelas Cornelius.

Tradisi Snapmor sendiri adalah warisan leluhur Biak untuk memanen ikan yang telah di-sasi selama berbulan-bulan. Sasi adalah tradisi lokal di mana masyarakat nelayan dilarang memancing di lokasi tertentu guna menjaga habitat ikan. Setelah sasi dibuka, warga berbondong-bondong ke pinggir pantai untuk menombak ikan yang terperangkap saat air laut surut (meti jauh).

Baca Juga :  Kurang dari Sehari, Polisi Bekuk Pejambret Sadis

Cornelius Rumaiyom menambahkan bahwa pembatalan ini bukan mendadak, melainkan karena faktor alam yang tidak terduga. “Panitia melihat air pasang masih cukup lama dari yang diperkirakan, ditambah dengan kondisi cuaca hujan,” ujarnya.

Meskipun tertunda, panitia optimis dapat menetapkan tanggal pelaksanaan baru dalam waktu dekat. “Kami akan tetapkan tanggal pelaksanaannya nanti, mungkin dalam satu minggu ke depan sudah bisa siap, dan kami konfirmasi ulang kepada seluruh warga masyarakat Biak dan sekitarnya,” kata Cornelius.

Panitia berencana untuk menggelar Snapmor kembali pada tanggal 13 dan 14 Juni mendatang, namun keputusan final akan dibahas terlebih dahulu bersama seluruh panitia dan warga jemaat.

Tradisi Snapmor kali ini bertujuan untuk penggalangan dana guna menopang pembangunan Gereja Baru Ebenhaezer Kampung Ibdi. Panitia mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Untuk masuk ke area Snapmor, panitia menyediakan karcis seharga Rp100.000 (termasuk kalawai), Rp50.000, dan Rp20.000 untuk anak-anak. Akses masuk bisa melalui Kampung Ruar, Rim, dan Kampung Mandouw.  Rencananya, Snapmor yang ditunda ini juga akan dihadiri oleh warga masyarakat dan calon Wakil Gubernur Papua Constan Karma. (il/wen)

Baca Juga :  LLK UKM Biak Kembali Buka Tiga Kelas Kejuruan 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya