BIAK– Festival Biak Munara Wampasi (FBMW) 2025 1-4 Juli dianggap cukup sukses menarik antusiasme pengunjung lokal maupun mancanegara. Salah satu peserta KKN UGM asal Yogjakarta, Zidan, mengaku terkesan dengan kemegahan dan kekayaan budaya yang ditampilkan dalam festival ini.
“Sebagai anak muda yang baru pertama kali ke Biak, saya sangat kagum. Festival ini besar, tapi belum banyak orang tahu. Kami bisa melihat budaya asli Papua seperti menombak ikan, menari di atas batu panas, dan banyak hiburan rakyat. Masyarakat di sini juga luar biasa ramah,” ujar Zidan, Jumat (4/7) malam.
Festival yang digelar di berbagai titik di Biak Numfor ini menampilkan 10 kegiatan utama seperti parade perahu tradisional, snap mor, tour ke Pulau Padaido, pameran ekonomi kreatif, hingga edukasi wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor, Onny Dangeubun, menjelaskan bahwa FBMW tahun ini tidak hanya mengangkat nilai budaya, tetapi juga memberi dampak ekonomi yang signifikan.
“Tahun ini kami menyasar penguatan budaya Biak dalam konsep ekonomi dan kesejahteraan. Perputaran ekonomi yang tercatat selama festival mencapai Rp4,9 miliar, dengan 6.271 pengunjung, termasuk 18 wisatawan mancanegara dari negara seperti New Zealand, Seychelles, Slovakia, Swiss, dan Australia,” jelasnya.
Sebanyak 690 orang SDM dan 113 organisasi, UMKM, serta komunitas turut terlibat dalam penyelenggaraan festival ini. Selain itu, promosi dilakukan secara masif lewat 10 platform media sosial dan media luar ruang, menjangkau lebih dari 45 juta pengguna secara digital di media sosial.
FBMW 2025 kembali membuktikan bahwa kekayaan budaya lokal dapat menjadi magnet pariwisata yang inklusif, kreatif, dan berdampak langsung pada ekonomi masyarakat. (il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
