BIAK-Kasus HIV AIDS di Biak nyata mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menurut catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, kasus HIV di Biak mencapai 898 kasus, dari total kumulasi selama 5 tahun terakhir. Angka ini menjadi yang tertinggi ke-dua di Kabupaten Biak Numfor.
Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor Daud Nataniel Duwiri, SKM.,M.Kes saat pelaksanaan pembukaan Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Preventif dan Respon terhadap penyakit menular dan tidak menular di Kabupaten Biak Numfor, Rabu (3/7), mengatakan semua pihak harus merasa bertanggung jawab terhadap peningkatan angka penularan HIV/AIDS di Biak.
Dari 898 kasus yang terjadi selama kurun waktu lima thaun terakhir ini, kata Kadinkes Daud Duwiri, tiap tahun laporan kasus ini terus mengalami peningkatan. Seperti pada tahun 2020 baru terdeteksi 124 kasus, tahun 2021 meningkat ke 126 kasus, tahun 2022 turun ke 92 kasus, tahun 2023 naik ke 344 kasus, dan hingga Mei 2024 sudah terlapor 68 kasus. Rata-rata kasus baru pertahun disebutkan mencapai 179,6 kasus pertahun.
Yang lebih memilukan, kasus HIV ini kata Kadis Kesehatan Daud N Duwiri, jika dilihat dari aspek sesuai suku, 82% kasus dialami oleh masyarakat suku Biak, dan non Biak 18%. Sedangkan jika dilidik lebih lanjut menurut kategori kelompok usia, 61% pengidap HIV adalah usia produktif, rentang usia 25-49 tahun. 26% usia 20-24 tahun, sedangkan untuk jenis kelamin pengidap kebanyakan dialami oleh perempuan, yakni 65%.
Peta penyebaran HIV/AIDS sendiri disebutkan mayoritas berada di dua distrik yang mendominasi jumlah penduduk di Kabupaten Biak Numfor, yakni Distrik Biak Kota (29%) dan Distrik Samofa (24%), sisanya tersebar dengan angka relatif kecil. ( il).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
