Lebih lanjut, Dance mengkritisi fenomena di mana generasi muda Papua yang merantau ke luar daerah lebih mudah mengadopsi bahasa lain, seperti Bahasa Jawa, dibandingkan mempertahankan Bahasa Biak. “Di luar Papua, banyak yang lebih paham bahasa Jawa ketimbang bahasa Indonesia. Sementara di Biak, penutur asli Bahasa Biak sendiri makin sedikit,” ungkapnya.
Sebagai bentuk nyata pelestarian budaya, Dance menyatakan dukungannya terhadap program Seniman Masuk Sekolah (SMS) yang pernah dijalankan bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Program ini, menurutnya, efektif dalam memperkenalkan kembali Bahasa Biak kepada generasi muda melalui pendekatan seni dan pendidikan.
“Kami mendukung penuh program dari Pak Wakil Bupati. Ini bentuk revitalisasi Bahasa Daerah. Kalau tidak dimulai sekarang, kita bisa kehilangan bahasa ibu kita,” tambahnya.(il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos