BIAK – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kabupaten Biak Numfor saat ini menghadapi masalah serius akibat overload sampah yang terus meningkat. Dalam wawancara dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLH) Biak Numfor, Iwan Ismulyanto, Rabu (30/4), Iwan yang juga Ketua LPTQ BIak Numfor ini menjelaskan bahwa masalah utama yang dihadapi adalah kerusakan pada armada eksavator yang menyebabkan penutupan sampah menjadi terganggu.
“Saat ini jumlah sampah di TPA sudah overload, sementara armada doser kami masih berfungsi dengan baik. Namun, masalah terbesar kami adalah eksavator yang mengalami kerusakan pada ECM-nya. ECM ini merupakan otak dari eksavator, dan untuk perbaikannya, kami harus mengirimkan komponen tersebut ke Kalimantan. Sudah hampir satu bulan, dan ini menyebabkan kesulitan dalam menutup sampah di TPA.” Ucap Iwan Ismulyanto.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan bahwa TPA menggunakan sistem pengelolaan Landfill, yang mengharuskan adanya pengurukan dan penutupan sampah secara berkala. Proses ini tidak dapat dilakukan dengan maksimal karena keterbatasan armada eksavator yang tidak dapat beroperasi selama proses perbaikan.
Sebagai solusi jangka pendek, Dinas KLH menggunakan armada doser untuk mendorong dan memadatkan sampah yang ada, sehingga dapat membuat ruang baru untuk truk sampah yang terus datang. “Kami mengandalkan doser untuk memadatkan sampah dan menciptakan ruang baru, meskipun tidak seoptimal penggunaan eksavator,” ujar Iwan.
Pihak KLH berharap agar kerusakan eksavator dapat segera teratasi, sehingga pengelolaan sampah di TPA Biak Numfor dapat berjalan lebih lancar dan menghindari masalah sampah yang lebih besar di masa mendatang. (Il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos