Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Kapolda: Masyarakat yang Hidup dengan Hasil Palang Tidak Akan Sejahtera

SARMI-Kebiasaan palang memalang di Kabupaten Sarmi, mendapat perhatian dari Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri. Awalnya dia cukup kaget sebab selama ini palang memalang yang menyita perhatian itu di Jayapura dan Sentani, tapi setelah mendapat laporan bahwa di Sarmi juga sering terjadi palang memalang.

Oleh sebab itu Kapolda Papua meminta kepada para ondo, tokoh masyarakat, kepala kampung untuk ikut mendukung program pemerintah dimana tidak memberatkan beban dari bupati atau pemerintah daerah.

“Jangan sampai ada dengar program ini program itu mau masuk ke suatu daerah maka palang langsung naik, hal ini tentu makin memberatkan program itu masuk ke suatu wilayah. Apalagi tuntutan palang itu secara nilai sangat besar seperti Rp 1 M dan sebagainya,” ungkap Kapolda Papua di sela-sela peresmian Mako Satpolair Sarmi pekan lalu.

Baca Juga :  Dandim 1702/JWY Ikuti Peluncuran Buku Kebudayaan Papua Pegunungan

Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan jika suatu daerah tumbuh, berkembang dan maju maka uang itu akan datang sendiri, dan masyarakat pun bekerja maka akan semakin banyak yang melirik Sarmi.

Kapolda Papua menegaskan masyarakat yang hidup dari uang palang itu tidak pernah makmur, tapi kalau masyarakat juga membuka daerahnya, menerima program pembangunan maka masyarakat akan sejahtera, Ya, seperti menanam, menjual hasil pertanian, perkebunan, perikanan.

Dan nanti tinggal pemerintah daerah yang mendatangkan investor, mendatangkan market-market, menampung hasil masyarakat sehingga apa yang diharapkan Presiden RI bisa dilaksanakan di Sarmi. (humas dan protokoler)

SARMI-Kebiasaan palang memalang di Kabupaten Sarmi, mendapat perhatian dari Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri. Awalnya dia cukup kaget sebab selama ini palang memalang yang menyita perhatian itu di Jayapura dan Sentani, tapi setelah mendapat laporan bahwa di Sarmi juga sering terjadi palang memalang.

Oleh sebab itu Kapolda Papua meminta kepada para ondo, tokoh masyarakat, kepala kampung untuk ikut mendukung program pemerintah dimana tidak memberatkan beban dari bupati atau pemerintah daerah.

“Jangan sampai ada dengar program ini program itu mau masuk ke suatu daerah maka palang langsung naik, hal ini tentu makin memberatkan program itu masuk ke suatu wilayah. Apalagi tuntutan palang itu secara nilai sangat besar seperti Rp 1 M dan sebagainya,” ungkap Kapolda Papua di sela-sela peresmian Mako Satpolair Sarmi pekan lalu.

Baca Juga :  Dandim 1702/JWY Ikuti Peluncuran Buku Kebudayaan Papua Pegunungan

Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan jika suatu daerah tumbuh, berkembang dan maju maka uang itu akan datang sendiri, dan masyarakat pun bekerja maka akan semakin banyak yang melirik Sarmi.

Kapolda Papua menegaskan masyarakat yang hidup dari uang palang itu tidak pernah makmur, tapi kalau masyarakat juga membuka daerahnya, menerima program pembangunan maka masyarakat akan sejahtera, Ya, seperti menanam, menjual hasil pertanian, perkebunan, perikanan.

Dan nanti tinggal pemerintah daerah yang mendatangkan investor, mendatangkan market-market, menampung hasil masyarakat sehingga apa yang diharapkan Presiden RI bisa dilaksanakan di Sarmi. (humas dan protokoler)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya