WAMENA–Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, Karnaval Budaya Noken Street Fashion yang digelar, Kamis, (10/8), merupakan rangkaian dari pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-31, Tahun 2023.
Di mana noken merupakan tas tradisional masyarakat Papua Pegunungan yang dan terbuat dari serat kulit kayu, sama dengan tas pada umumnya, noken digunakan untuk membawa barang –barang kebutuhan sehari –hari.
“Noken bukan sekadar tas tradisional dari rajutan kulit kayu , namun noken telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia, benda ini merupakan simbol perwujudan sikap saling menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat,”ungkapnya Kamis, (10/8) kemarin.
Menurutnya, dengan adanya perkembangan zaman, membuat noken yang awalnya hanya berupa tas juga ikut berkembang penggunaannya, dalam dunia fashion bahan noken juga digunakan untuk membuat pakian yang dipakai oleh kaum wanita dalam berbagai bentuk seperti dress, rok, hiasan di kepala dan sebagainya.
“Hal seperti ini yang disaksikan bersama dalam Noken Street Fashion, yang merupakan program terbaru dan unggulan yang merupakan rangkaian dari FBLB, menjadi ajang untuk menampilkan kreatifitas generasi muda di bidang fashion disainer,”jelas Bupati Banua.
“Saya berharap kepada peserta karnaval untuk menampilkan karya –karya terbaik anak negeri, penampilan kalian akan disaksikan oleh wisatawan lokal, nasional dan internasional, bahkan melalui perkembangan teknologi saat ini, iven ini dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat di seluruh dunia dengan tujuan noken sebagai identitas masyarakat Lembah Baliem dapat merambah ke dunia fashion internasional,”
Bupati berpesan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayayawijaya sebagai penyelenggara karnaval agar lebih gencar dalam mempromosikan kebudayaan Lembah Baliem dengan memberikan kesempatan seluas –luasnya bagi generasi muda yang memiliki talenta fashion untuk dapat mengembangkan kratifitasnya.
“Kami ingin agar generasi muda bisa terus berinovasi dalam rangka memperkenalkan budaya noken dalam wajah atau penampilan lain yang baru, cantik, mewah, menarik perhatian tanpa meninggalkan kearifan lokal Budaya Lembah Baliem,”tutupnya. (jo/tho)