Pemain lainnya, Ajesto Dimor Waum juga antusias. “Kami ingin memberikan hiburan sekaligus mengenalkan budaya barongsai kepada masyarakat. Mungkin masih ada yang belum pernah melihatnya secara langsung, jadi kami menghadirkan pertunjukan ini sebaik mungkin,” ujar Ajesto.
Seperti diketahui sebelumnya Ketua Yayasan Wihara Arya Dharma Jayapura, Teddy Wandianto mengatakan tradisi tahun Baru Imlek bertujuan tidak hanya menyambut tahun baru, tetapi juga sebagai wujud penghormatan kepada leluhur serta harapan untuk keberuntungan di tahun mendatang.
“Pada momen tahun baru ini, ada sejumlah ritual ibadah yang akan dilaksanakan oleh seluruh umat Tri Dharma di Wihara Arya Dharma Jayapura,” ujar Teddy. Sebelum puncak perayaan, umat Tri Dharma di Wihara Arya Dharma Jayapura terlebih dahulu melakukan tradisi pembersihan di sekitar area wihara. Tradisi ini sebagai simbol kesiapan dalam menyambut tahun yang baru, yang diharapkan membawa kebaikan bagi kehidupan umat manusia.
Ia menjelaskan Tahun Baru Imlek 2576 ini diperingati sebagai Tahun Shio Ular Kayu. Menurut Chinese Horoscope, ular merupakan simbol kecerdikan, kebijaksanaan, dan kemampuan beradaptasi. Sedangkan unsur kayu melambangkan pertumbuhan, pembaruan, dan kreativitas. “Tahun Shio Ular Kayu diyakini akan menciptakan energi unik yang mendorong perencanaan, refleksi, serta langkah-langkah baru pada Imlek 2025,” tambah Teddy.
Melalui tradisi ini, warga Tionghoa tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperkuat nilai kebersamaan dan rasa syukur. Persiapan menyambut Imlek menjadi wujud harapan untuk memulai tahun baru dengan semangat positif dan penuh keberuntungan. (*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos