Menilik Masalah Pemuda di Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke 96 Tahun
Senin (28/10) kemarin, tepat peringatan Sumpah Pemuda yang menjadi cikal bakal persatuan seluruh Pemuda di seluruh tanah air. Namun, setelah 96 tahun berlalu, akan kah semangat pemuda dulu masih terlihat? Berikut pandangan Pj Wali Kota Jayapura dan Pj Gubernur Papua di sela peringatan Sumpah Pemuda kemarin.
Laporan: Robert Mboik & Elfira_Jayapura
Pemerintah Kota Jayapura melangsungkan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda nasional pada tanggal 28 Oktober 2024. Pelaksana tugas PJ Walikota Jayapura, Christian Sohilait mengatakan, hingga saat ini masih banyak persoalan atau masalah yang terjadi di wilayah kota Jayapura yang melibatkan anak-anak muda.
Di satu sisi sebenarnya peran pemuda di kota Jayapura sudah cukup bagus. Ada yang terlibat di dunia politik dan juga bekerja di birokrasi pemerintahan. “Hari ini yang masih menjadi kenyataan juga justru pemuda-pemuda di kota Jayapura masih menjadi masalah,” ungkapnya.
Dia mencontohkan misalnya adanya dualisme kepemimpinan organisasi terutama KNPI dan GMKI. “Ada organisasi pemuda yang nyata-nyata masih ada dualisme kepemimpinan dan kepengurusan, kemudian GMKI juga masih ada dualisme kepengurusan. Hari ini kota Jayapura sedang menunggu karya-karya besar Pemuda dan Pemudi di kota ini,”ujarnya.
Karena itu dia berharap sesuai harapan pemerintah pusat dan juga daerah agar peran pemuda di kota Jayapura harus terus dimaksimalkan ke depannya terutama dalam mengisi kemerdekaan saat ini.
“Kita sudah melihat banyak pemuda yang sudah masuk di eksekutif, legislatif dan juga ada yang berkarya dalam banyak hal.
Ada yang berpartisipasi di dunia olahraga, tetapi ada pemuda yang masuk di dalam DPRK tetapi ada Pemuda lain yang sedang berusaha untuk mereka tidak masuk. Saya tidak mau pemuda ini menjadi penyebab sehingga pembangunan di kota ini menjadi terhambat.
“96 tahun hari Sumpah Pemuda secara khusus di Kota Jayapura, para pemuda harus memberikan sumbangsih besar untuk pembangunan di kota Jayapura,” tambahnya.