Sunday, October 6, 2024
30.7 C
Jayapura

Jadi Salah Satu Situs Terlengkap dari Segi Temuan Maupun Tradisi Budaya

  Keberadaan timbunan kulit kerang yang terdiri dari beragam jenis kerang memberikan petunjuk cara pendukung budaya Megalitik Srobu beradaptasi dengan lingkungannya. Ada berbagai lingkungan alam yang rupanya dulu mereka jelajahi untuk memenuhi kebutuhan pangannya.     

   Selain itu, dengan daya kreativitasnya, mereka memodifikasi kulit kerang menjadi berbagai ragam perlengkapan dan perhiasan untuk melengkapi kehidupan mereka. Semua itu menjadi bukti-bukti nyata yang dapat menunjukkan kemampuan budaya pendukung Situs Megalitik Srobu yang  sudah cukup maju pada masanya.

  Seperti diketahui situs prasejarah Gunung Srobu merupakan sebuah Tanjung yang membentang di perairan Teluk Youtefa. Diketahui Gunung Srobu seluas kurang lebih 20.059 meter persegi dengan dengan ketinggian berkisar 98 meter di atas permukaan laut dan disekelilingnya terdapat Kampung Nafri, Kampung Enggros dan Kampung Tobati.

   Tanjung ini menyatu dengan  kaki gunung Tiahnuh di sebelah baratnya. Bentuk situs ini berupa bukit dengan kontur  landai hingga terjal, dan secara geologi terbentuk dari batu gamping koral, dengan keadaan pesisir tanjung berupa pantai bertebing karang.

Baca Juga :  TBC Gampang Menular, Warga Diminta Waspada

  Sebagian  besar situs ini berupa beragam jenis tanaman seperti beringin, kasuarina, kayu besi, matoa, kelapa, pandan, anggrek, sarang semut, dan lainnya serta di bagian pesisir sebelah barat ke selatan banyak ditumbuhi pohon bakau.

   Walaupun surat keputusan (SK) belum ditandatangani oleh Penjabat (PJ) Wali kota Jayapura. Situs gunung Srobu telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Jayapura pada, Senin (20/5) dengan begitu Objek Struktur yang ada di gunung Srobu, dinyatakan telah dilindungi secara Undang-undangan (UU).

   Peneliti Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN), Erlina Novita Itje, mengatakan temuan peninggalan tradisi Megalitik manusia jaman dahulu di Situs Gunung Srobu menambah kekhasan dari situs tersebut.

   Ada beberapa bentuk peninggalan megalitik yang ditemukan di situ tersebut yaitu bangunan pemujaan yang terdiri dari keberadaan 3 buah menhir, sebuah meja batu/ dolmen dan punden berundak, batu temugelang, dan struktur batu bekas bangunan pemukiman. Selain itu terdapat banyak sekali fragmen-fragmen gerabah dan cangkang kerang yang berserakan di beberapa titik di situs ini.

Baca Juga :  Batasi Anak Main Gadget  dan Dampingi Untuk Penguatan Psikologi 

  Hal tersebut Erlin sampaikan saat diwawancarai Cenderawasih Pos, Minggu (26/5) di situs Gunung Srobu.

  Tidak hanya itu kata Erlina, masih ada banyak benda budaya lain yang telah berhasil digali dari Situs Megalitik Srobu, di antaranya artefak dari bahan batu, kerang, tulang, gigi, tanah liat selain wadah, dan bahkan logam. Ragam artefak itu menunjukkan cara

pembuatan atau teknologi yang sederhana hingga cukup rumit dan kompleks.

   Hal ini menunjukkan bahwa budaya yang berkembang di Situs Megalitik Srobu dapat menjadi salah satu contoh penting dalam perkembangan sejarah budaya di Papua.

Situs ini dapat dikatakan merupakan salah satu situs terlengkap dari segi temuan maupun tradisi budaya yang ada dibandingkan dengan situs-situs lain yang ada di Papua Barat maupun Papua pada umumnya. (bersambung)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

  Keberadaan timbunan kulit kerang yang terdiri dari beragam jenis kerang memberikan petunjuk cara pendukung budaya Megalitik Srobu beradaptasi dengan lingkungannya. Ada berbagai lingkungan alam yang rupanya dulu mereka jelajahi untuk memenuhi kebutuhan pangannya.     

   Selain itu, dengan daya kreativitasnya, mereka memodifikasi kulit kerang menjadi berbagai ragam perlengkapan dan perhiasan untuk melengkapi kehidupan mereka. Semua itu menjadi bukti-bukti nyata yang dapat menunjukkan kemampuan budaya pendukung Situs Megalitik Srobu yang  sudah cukup maju pada masanya.

  Seperti diketahui situs prasejarah Gunung Srobu merupakan sebuah Tanjung yang membentang di perairan Teluk Youtefa. Diketahui Gunung Srobu seluas kurang lebih 20.059 meter persegi dengan dengan ketinggian berkisar 98 meter di atas permukaan laut dan disekelilingnya terdapat Kampung Nafri, Kampung Enggros dan Kampung Tobati.

   Tanjung ini menyatu dengan  kaki gunung Tiahnuh di sebelah baratnya. Bentuk situs ini berupa bukit dengan kontur  landai hingga terjal, dan secara geologi terbentuk dari batu gamping koral, dengan keadaan pesisir tanjung berupa pantai bertebing karang.

Baca Juga :  Ada Budaya Injak Piring, Ironisnya Piring Didatangkan dari Luar

  Sebagian  besar situs ini berupa beragam jenis tanaman seperti beringin, kasuarina, kayu besi, matoa, kelapa, pandan, anggrek, sarang semut, dan lainnya serta di bagian pesisir sebelah barat ke selatan banyak ditumbuhi pohon bakau.

   Walaupun surat keputusan (SK) belum ditandatangani oleh Penjabat (PJ) Wali kota Jayapura. Situs gunung Srobu telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Jayapura pada, Senin (20/5) dengan begitu Objek Struktur yang ada di gunung Srobu, dinyatakan telah dilindungi secara Undang-undangan (UU).

   Peneliti Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN), Erlina Novita Itje, mengatakan temuan peninggalan tradisi Megalitik manusia jaman dahulu di Situs Gunung Srobu menambah kekhasan dari situs tersebut.

   Ada beberapa bentuk peninggalan megalitik yang ditemukan di situ tersebut yaitu bangunan pemujaan yang terdiri dari keberadaan 3 buah menhir, sebuah meja batu/ dolmen dan punden berundak, batu temugelang, dan struktur batu bekas bangunan pemukiman. Selain itu terdapat banyak sekali fragmen-fragmen gerabah dan cangkang kerang yang berserakan di beberapa titik di situs ini.

Baca Juga :  Padat di Sore hingga Malam, Mereka yang Cari Ikan Danau, Ulat dan Jamur Sagu

  Hal tersebut Erlin sampaikan saat diwawancarai Cenderawasih Pos, Minggu (26/5) di situs Gunung Srobu.

  Tidak hanya itu kata Erlina, masih ada banyak benda budaya lain yang telah berhasil digali dari Situs Megalitik Srobu, di antaranya artefak dari bahan batu, kerang, tulang, gigi, tanah liat selain wadah, dan bahkan logam. Ragam artefak itu menunjukkan cara

pembuatan atau teknologi yang sederhana hingga cukup rumit dan kompleks.

   Hal ini menunjukkan bahwa budaya yang berkembang di Situs Megalitik Srobu dapat menjadi salah satu contoh penting dalam perkembangan sejarah budaya di Papua.

Situs ini dapat dikatakan merupakan salah satu situs terlengkap dari segi temuan maupun tradisi budaya yang ada dibandingkan dengan situs-situs lain yang ada di Papua Barat maupun Papua pada umumnya. (bersambung)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya