Friday, January 3, 2025
24.7 C
Jayapura

Selain Jadi Tempat Judi Togel dan Miras, Rawan Kejahatan karena Gelap

   “Sudah lama, disini pusatnya judi togel itu, main cakar-cakar angka tiap hari disini ada terus, tidak menentu waktunya kadang pagi, kadang siang, terkadang juga sore hingga malam. Tidak hanya itu miras juga pusatnya juga disini,” jelas pria paro bayah yang biasa mangkal berdagang di sekitar tempat itu, saat ditemui  Cenderawasih Pos, Jumat (25/10).

  Melihat kondisi itu, ia mengaku prihatin, tempat yang seharusnya digunakan sebagai tempat untuk refreshing, hiburan dan berbagai cerita bersama teman-teman, sahabat hingga keluarga akan tetapi disalah gunakan oleh oknum tertentu.

  Untuk itu (M) menginginkan pemerintah kota untuk menata kembali taman tersebut. Dengan begitu, kata dia, segala aktivitas yang tidak diinginkan dan meresahkan warga sekitar akan berkurang dan hilang.

  Berdasarkan informasi yang didapatkan Cenderawasih Pos di lapangan, Jumat (25/10) diketahui tempat itu dahulunya merupakan sebuah pasar tradisional untuk masyarakat di Kota Jayapura. Namun pasar yang dulunya ramai dikunjungi pembeli itu tak berjalan lama, lantaran pada tahun 90-an pasar tersebut dilalap si jago merah.

Baca Juga :  Terlambat Kirim Dapodik Tak Dapat Dana BOS,  Tenaga Guru juga Masih Kurang

  Semenjak kejadian itu, (M) mengatakan tempat itu tidak lagi dirawat dan diperhatikan pemerintah untuk menatanya kembali. Dia menambahkan Taman itu dulunya bernama pasar Jaya setelah insiden kebakaran pada tersebut akhirnya dialihfungsikan menjadi terminal bayangan kemudian menjadi taman hingga tak terawat.

  Taman yang berlokasi tepat di depan Pertamina Nagoya kota Jayapura, dan sekitar 200 meter jaraknya dari kantor DPR Papua tampak dipenuhi berbagai jenis kendaraan roda dua maupun roda empat yang terbengkalai. Tampak sejumlah Kendaraan rongsokan tersebut parkir berantakan di dalam taman itu membuat suasana taman terlihat horor dan serem.

  Sementara itu salah seorang yang tidak ingin menyebutkan identitasnya, mengatakan pemerintah harus meningkatkan peran pengawasannya sehingga fungsi taman sebagai ruang interaksi warga dan ruang tempat rekreasi tidak salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga :  Tingkatkan Minat Baca, Mulai Galakkan Pojok Baca Digital di Kampung

  “Lampunya gelap pada malam hari sehingga memberi peluang untuk orang-orang melakukan hal yang tidak diinginkan. Cobalah ada petugas yang memang difungsikan untuk mengawasinya. Kalau sudah larut malam baiknya ditutup. Dan kalau perlu pasang kamera pengawas,” katanya kepada Cenderawasih Pos.

  Sebab, kata dia, pemerintah harus memberikan perhatian terhadap generasi muda dengan memberikan kegiatan-kegiatan positif, kreatif dan bermanfaat untuk masa depan, tidak jatuh ke dalam pergaulan bebas, judi dan sejenisnya. “Petugas tamanlah yang diberdayakan, jangan sampai fungsi utamanya disalahgunakan. Intinya ada pengawasan,” tandasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   “Sudah lama, disini pusatnya judi togel itu, main cakar-cakar angka tiap hari disini ada terus, tidak menentu waktunya kadang pagi, kadang siang, terkadang juga sore hingga malam. Tidak hanya itu miras juga pusatnya juga disini,” jelas pria paro bayah yang biasa mangkal berdagang di sekitar tempat itu, saat ditemui  Cenderawasih Pos, Jumat (25/10).

  Melihat kondisi itu, ia mengaku prihatin, tempat yang seharusnya digunakan sebagai tempat untuk refreshing, hiburan dan berbagai cerita bersama teman-teman, sahabat hingga keluarga akan tetapi disalah gunakan oleh oknum tertentu.

  Untuk itu (M) menginginkan pemerintah kota untuk menata kembali taman tersebut. Dengan begitu, kata dia, segala aktivitas yang tidak diinginkan dan meresahkan warga sekitar akan berkurang dan hilang.

  Berdasarkan informasi yang didapatkan Cenderawasih Pos di lapangan, Jumat (25/10) diketahui tempat itu dahulunya merupakan sebuah pasar tradisional untuk masyarakat di Kota Jayapura. Namun pasar yang dulunya ramai dikunjungi pembeli itu tak berjalan lama, lantaran pada tahun 90-an pasar tersebut dilalap si jago merah.

Baca Juga :  Sekda Walilo: Pansel DPRK Harus Selektif!

  Semenjak kejadian itu, (M) mengatakan tempat itu tidak lagi dirawat dan diperhatikan pemerintah untuk menatanya kembali. Dia menambahkan Taman itu dulunya bernama pasar Jaya setelah insiden kebakaran pada tersebut akhirnya dialihfungsikan menjadi terminal bayangan kemudian menjadi taman hingga tak terawat.

  Taman yang berlokasi tepat di depan Pertamina Nagoya kota Jayapura, dan sekitar 200 meter jaraknya dari kantor DPR Papua tampak dipenuhi berbagai jenis kendaraan roda dua maupun roda empat yang terbengkalai. Tampak sejumlah Kendaraan rongsokan tersebut parkir berantakan di dalam taman itu membuat suasana taman terlihat horor dan serem.

  Sementara itu salah seorang yang tidak ingin menyebutkan identitasnya, mengatakan pemerintah harus meningkatkan peran pengawasannya sehingga fungsi taman sebagai ruang interaksi warga dan ruang tempat rekreasi tidak salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga :  Tingkatkan Minat Baca, Mulai Galakkan Pojok Baca Digital di Kampung

  “Lampunya gelap pada malam hari sehingga memberi peluang untuk orang-orang melakukan hal yang tidak diinginkan. Cobalah ada petugas yang memang difungsikan untuk mengawasinya. Kalau sudah larut malam baiknya ditutup. Dan kalau perlu pasang kamera pengawas,” katanya kepada Cenderawasih Pos.

  Sebab, kata dia, pemerintah harus memberikan perhatian terhadap generasi muda dengan memberikan kegiatan-kegiatan positif, kreatif dan bermanfaat untuk masa depan, tidak jatuh ke dalam pergaulan bebas, judi dan sejenisnya. “Petugas tamanlah yang diberdayakan, jangan sampai fungsi utamanya disalahgunakan. Intinya ada pengawasan,” tandasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya