3. Gedung Sumpah Pemuda, 1928
Pada 15 Agustus 1928, di gedung ini diputuskan akan diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928. Soegondo Djojopuspito, ketua Perkumpulan Perencanaan Pembangunan Indonesia (PPPI), terpilih sebagai ketua kongres.
Kalau pada Kongres Pemuda Pertama telah berhasil diselesaikan perbedaan-perbedaan sempit berdasarkan kedaerahan dan tercipta persatuan bangsa Indonesia, Kongres Pemuda Kedua diharapkan akan menghasilkan keputusan yang lebih maju.
Di gedung ini para pemuda bisa menghasilka keputusan yang lebih maju, yang kemudian dikenal sebagai sumpah pemuda.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Singkat Hari Sumpah Pemuda yang Dirayakan Setiap 28 Oktober
4. Rumah tinggal, 1934-1937
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda banyak penghuninya yang meninggalkan gedung Indonesische Clubgebouw karena sudah lulus belajar.
Setelah para pelajar tidak melanjutkan sewanya pada tahun 1934, gedung kemudian disewakan kepada Pang Tjem Jam selama tahun 1934 – 1937. Pang Tjem Jam menggunakan gedung itu sebagai rumah tinggal.
5. Toko Bunga, 1937-1948
Pada tahun 1937 – 1951 gedung ini disewa Loh Jing Tjoe dan menggunakannya sebagai toko bunga (1937-1948). Juga: Sejarah dan Makna Logo Hari Sumpah Pemuda, Download Desainnya di Sini!
6. Hotel Hersia, 1948-1951
Dari tahun 1948 – 1951 gedung berubah fungsi menjadi Hotel Hersia.