Wednesday, October 15, 2025
26.4 C
Jayapura

Total Tahun ini Ada 21 Kasus Gigitan Ular , Bisa Ular Bodo Paling Berbahaya

“Jika terjadi atau digigit segera minta pertolongan medis agar segera dilakukan penanganan,” lanjutnya.

Ada 2 jenis obat atau ABU ular ini diantaranya, Serum antibisa ular 1 (Biosave), Serum antibisa ular 2 (Polyvalent Snake Antivenom). “Di Kota Jayapura hanya RS Ramela saja yang punya kedua obat ini, karena dominan kasusnya ada di kita,” jelasnya.

Menurutnya, Pernah ada 1 pasien sekitar tahun 2023 meninggal dunia karena saat itu tidak adanya serum antibisa ular di RS Ramela dan beberapa RS yang dituju juga sama.

“Namun hingga saat ini, sejak ada obatnya, Puji Tuhan semua pasien bisa diselamatkan dan disembuhkan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, ada 6 prosedur tetap (Protap) saat pasien di gigit ular di IGD RS Ramela. Pertama, menilai kondisi pasien (air way, breathing, circulation, disability dan exposure) sambil bertanya singkat kronologi gigitan ular.

Baca Juga :  Bukti Bekerja Sungguh-sungguh dan Bebas Praktek KKN

Kedua, pemeriksaan luka gigitan (adanya bengkak, nyeri) sambil dibersihkan dan didokumentasi. Ketiga, mencari gejala sistemik gangguan koagulasi (darah sulit membeku), neurotoksisitas (kelopak mata turun, susah berbicara/menelan).

Keempat, dilakukan pemasangan infus dan diberi obat anti nyeri dan antiradang injeksi. Kelima, melakukan cross insisi pada luka gigitan, dan imobilisasi pada tempat gigitan dengan pemasangan spalk. Dan terakhir, konsul pasien ke dr.Spesialis Bedah untuk pemberian obat anti bisa ular dan terapi selanjutnya.

Fredriks mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat beraktivitas di area yang berpotensi menjadi habitat ular, serta segera mencari pertolongan medis bila mengalami gigitan.(*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Baca Juga :  Tak Ingin Sekedar Bicara Namun Harus Punya Aksi Nyata

“Jika terjadi atau digigit segera minta pertolongan medis agar segera dilakukan penanganan,” lanjutnya.

Ada 2 jenis obat atau ABU ular ini diantaranya, Serum antibisa ular 1 (Biosave), Serum antibisa ular 2 (Polyvalent Snake Antivenom). “Di Kota Jayapura hanya RS Ramela saja yang punya kedua obat ini, karena dominan kasusnya ada di kita,” jelasnya.

Menurutnya, Pernah ada 1 pasien sekitar tahun 2023 meninggal dunia karena saat itu tidak adanya serum antibisa ular di RS Ramela dan beberapa RS yang dituju juga sama.

“Namun hingga saat ini, sejak ada obatnya, Puji Tuhan semua pasien bisa diselamatkan dan disembuhkan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, ada 6 prosedur tetap (Protap) saat pasien di gigit ular di IGD RS Ramela. Pertama, menilai kondisi pasien (air way, breathing, circulation, disability dan exposure) sambil bertanya singkat kronologi gigitan ular.

Baca Juga :  Kemenkes Latih Petugas Kesehatan Puskemas, RSUD Gunakan Aplikasi Smile Malaria

Kedua, pemeriksaan luka gigitan (adanya bengkak, nyeri) sambil dibersihkan dan didokumentasi. Ketiga, mencari gejala sistemik gangguan koagulasi (darah sulit membeku), neurotoksisitas (kelopak mata turun, susah berbicara/menelan).

Keempat, dilakukan pemasangan infus dan diberi obat anti nyeri dan antiradang injeksi. Kelima, melakukan cross insisi pada luka gigitan, dan imobilisasi pada tempat gigitan dengan pemasangan spalk. Dan terakhir, konsul pasien ke dr.Spesialis Bedah untuk pemberian obat anti bisa ular dan terapi selanjutnya.

Fredriks mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat beraktivitas di area yang berpotensi menjadi habitat ular, serta segera mencari pertolongan medis bila mengalami gigitan.(*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Baca Juga :  Empat Daerah di Papua Siap Laksanakan MBG

Berita Terbaru

Artikel Lainnya