Upaya Mewujudkan Generasi Emas Papua Dalam Momentum Hargas ke-31
Membentuk generasi emas Papua, bukanlah perkara yang sebentar tapi butuh puluhan tahun untuk mewujudkannya. Saat ini pemerintah mulai merintisnya apa saja?
Laporan-Karolus Daot-Jayapura.
Saat ini pemerintah di bawah kendali Presiden Jokowi mulai gencar mendorong percepatan penurunan stunting, tak hanya di pusat tapi juga di daerah-daerah bahkan sampai pelosok.
Ya, semua aparatur, instansi sampai di tingkat kelurahan gencar secara masif menurunkan angka stunting, termasuk BKKBN.
Selain stunting, upaya yang kini dilakukan adalah menyiapkan keluarga berkualitas. Ya, membentuk keluarga berkualitas ini menurut Kepala BKKBN Papua Nerius Auparay adalah ketika menikah di usia yang matang, yakni perempuan dinilai cukup ketika di usia 21 tahun ke atas dan laki-laki di atas 25 tahun.
Hal ini menjadi penting karena berbicara pernikahan banyak hal yang dibahas didalamnya salah satunya menyangkut persiapan alat reproduksi untuk kehamilan.
“Karena untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, tidak bisa sekedar angan angan saja tapi perlu adanya tindakan nyata yang dimulai dari sekarang,” kata Nerius.
Kemudian pernikahan kata dia hanya sekedar tentang kebutuhan hasrat, tapi bagaimana kedua pasangan mempertanggungjawabkan hubungan itu menjadi keluarga yang harmonis.
“Misalnya semasa pacaran diskusi dengan pasangan terkait target jumlah anak, rencana kehamilan dan lain sebagainnya artinya sebelum berumah tangga hal-hal semacam ini harus dibicarakan dengan pasangan,” ujarnya.
Sehingga setelah hidup dalam bahtera rumah tangga, segala proses yang akan dijalaankan terarah. Misalnya jarak anak serta persiapan kehamilan untuk anak kedua maupun selanjutnya. semua harus direncanakan secara matang karena jarak usia kehamilan juga menjadi penentu anak bisa beresiko stunting.
Dan kehamilan dari anak pertama ke anak kedua, minimal 2 tahun pasca melahirkan. Karena di usia itu kandungan seorang wanita sudah siap mengandung. “Jangan baru melahirkan, 8 bulan kemudian istri hamil lagi, kondisi ini sangat rentan bersiko stunting pada anak,” jelasnya.
Dia pun mengharapkan momentum Harganas itu menjadi langkah awal mendorong pertumbuhan generasi emas Papua menuju Indonesia emas di tahun 2045 mendatang. Semoga melalui momentum ini, semua pihak turut terlibat untuk menyiapkan generasi emas di Papua,” harapnya.