Saturday, October 25, 2025
27.2 C
Jayapura

Masalah Anggaran Jadi Alasan Kendala Untuk Lakukan Kegiatan Kepemudaan

Mencermati Geliat Pemuda yang Melemah Jelang Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, tinggal tiga hari lagi, namun tak banyak terlihat semangat pemuda untuk melakukan berbagai kegiatan di Kota Jayapura dan Papua ini. Organisasi kepemudaan yang seharusnya menjadi motor penggerak semangat pemuda, justru terkesan melemah.

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Masa boleh berbeda, tapi semangat juang serta spirit Sumpah Pemuda seharusnya tetap menyala dengan semangat dasar sumpah pemuda adalah pernyataan solidaritas yang diikat dengan tiga nilai dasar yakni, satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.

Memaknai Sumpah Pemuda di era milenial yang serba digital ini menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda. Generasi yang seharusnya menjadi ujung tombak dari bangsa Indonesia justru termakan dengan kemajuan teknologi. Kondisi inipun tentu berbeda dengan pemuda tahun 1928 sejak pertama kali hari sumpah itu ada.

Baca Juga :  Butuh Payung Hukum, Untuk Kelola Peninggalan Sejarah Jadi Tempat Wisata
Ketua PMKRI Kota Jayapura Yasman Yaleget. (foto:Jimi/Cepos)

Di kota Jayapura ada beberapa kelompok organisasi di bawah payung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) diantaranya PMII, HMI, IMM, GMKI, dan PMKRI dan ormas kepemudaan lainnya.

Namun dari sekian banyaknya organisasi kepemudaan ini nampaknya, banyak tak berjalan aktif.

KNPI sendiri sepertinya jalan di tempat saja, lantaran program maupun kegiatan sosial maupun kepemudaan lainnya tidak muncul di permukaan. Organisasi yang seharusnya berfungsi sebagai wadah berhimpun dan pengembangan potensi pemuda melalui berbagai kegiatan, serta menjadi forum komunikasi dan penyalur aspirasi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) secara independen nampaknya tak begitu kentara di kota Jayapura.

Mencermati Geliat Pemuda yang Melemah Jelang Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, tinggal tiga hari lagi, namun tak banyak terlihat semangat pemuda untuk melakukan berbagai kegiatan di Kota Jayapura dan Papua ini. Organisasi kepemudaan yang seharusnya menjadi motor penggerak semangat pemuda, justru terkesan melemah.

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Masa boleh berbeda, tapi semangat juang serta spirit Sumpah Pemuda seharusnya tetap menyala dengan semangat dasar sumpah pemuda adalah pernyataan solidaritas yang diikat dengan tiga nilai dasar yakni, satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.

Memaknai Sumpah Pemuda di era milenial yang serba digital ini menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda. Generasi yang seharusnya menjadi ujung tombak dari bangsa Indonesia justru termakan dengan kemajuan teknologi. Kondisi inipun tentu berbeda dengan pemuda tahun 1928 sejak pertama kali hari sumpah itu ada.

Baca Juga :  Pertama Kali Donor di Usia 18 Tahun, Ketika Ada yang Sangat Membutuhkan Darah 
Ketua PMKRI Kota Jayapura Yasman Yaleget. (foto:Jimi/Cepos)

Di kota Jayapura ada beberapa kelompok organisasi di bawah payung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) diantaranya PMII, HMI, IMM, GMKI, dan PMKRI dan ormas kepemudaan lainnya.

Namun dari sekian banyaknya organisasi kepemudaan ini nampaknya, banyak tak berjalan aktif.

KNPI sendiri sepertinya jalan di tempat saja, lantaran program maupun kegiatan sosial maupun kepemudaan lainnya tidak muncul di permukaan. Organisasi yang seharusnya berfungsi sebagai wadah berhimpun dan pengembangan potensi pemuda melalui berbagai kegiatan, serta menjadi forum komunikasi dan penyalur aspirasi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) secara independen nampaknya tak begitu kentara di kota Jayapura.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/