Friday, December 26, 2025
23.1 C
Jayapura

Tak Boleh Menolak Pasien, Apalagi Sampai Menelantarkan

Pengawasan ini, lanjutnya, difokuskan pada unit-unit paling krusial, seperti Instalasi Gawat Darurat (UGD) dan layanan vital lainnya yang berkaitan langsung dengan kondisi kritis pasien. Menurutnya, kelalaian sekecil apa pun di unit-unit tersebut dapat berdampak besar terhadap keselamatan pasien.

Frederik menegaskan bahwa pelayanan kesehatan tidak boleh terhambat oleh lemahnya disiplin atau ketidakhadiran petugas. Seluruh tenaga medis dan nonmedis diwajibkan menjalankan tugas sesuai jadwal dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.

“Tidak boleh ada layanan yang menolak pasien, apalagi sampai menelantarkan. Itu prinsip yang tidak bisa ditawar,” ujarnya dengan nada tegas.

Lebih dari sekadar kebijakan internal, Frederik juga menyampaikan komitmen pribadinya untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, khususnya warga tidak mampu, tetap memperoleh pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi.

Baca Juga :  Aktif di Prison Akuistik dan Kegiatan Gereja, Ngaku Temukan Kebaikan Tuhan

“Komitmen saya jelas. Masyarakat yang tidak mampu harus dilayani. Soal administrasi, saya taruh jabatan saya sebagai jaminan. Yang terpenting, pasien harus ditangani terlebih dahulu,” ungkapnya.

Ia menyadari bahwa layanan kesehatan merupakan layanan yang sangat vital, karena menyangkut keselamatan dan nyawa manusia. Oleh sebab itu, pengelolaannya harus dilandasi empati, profesionalisme, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Melalui langkah pembenahan ini, RS Ramela berharap kepercayaan masyarakat dapat terus terjaga. Momentum evaluasi ini juga diharapkan mampu membangun budaya kerja yang lebih disiplin, responsif, dan berorientasi pada pelayanan prima.

Pengawasan ini, lanjutnya, difokuskan pada unit-unit paling krusial, seperti Instalasi Gawat Darurat (UGD) dan layanan vital lainnya yang berkaitan langsung dengan kondisi kritis pasien. Menurutnya, kelalaian sekecil apa pun di unit-unit tersebut dapat berdampak besar terhadap keselamatan pasien.

Frederik menegaskan bahwa pelayanan kesehatan tidak boleh terhambat oleh lemahnya disiplin atau ketidakhadiran petugas. Seluruh tenaga medis dan nonmedis diwajibkan menjalankan tugas sesuai jadwal dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.

“Tidak boleh ada layanan yang menolak pasien, apalagi sampai menelantarkan. Itu prinsip yang tidak bisa ditawar,” ujarnya dengan nada tegas.

Lebih dari sekadar kebijakan internal, Frederik juga menyampaikan komitmen pribadinya untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, khususnya warga tidak mampu, tetap memperoleh pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi.

Baca Juga :  Resmi Daftar Pilgub, Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Kesehatan-Pendidikan

“Komitmen saya jelas. Masyarakat yang tidak mampu harus dilayani. Soal administrasi, saya taruh jabatan saya sebagai jaminan. Yang terpenting, pasien harus ditangani terlebih dahulu,” ungkapnya.

Ia menyadari bahwa layanan kesehatan merupakan layanan yang sangat vital, karena menyangkut keselamatan dan nyawa manusia. Oleh sebab itu, pengelolaannya harus dilandasi empati, profesionalisme, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Melalui langkah pembenahan ini, RS Ramela berharap kepercayaan masyarakat dapat terus terjaga. Momentum evaluasi ini juga diharapkan mampu membangun budaya kerja yang lebih disiplin, responsif, dan berorientasi pada pelayanan prima.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya