Thursday, December 25, 2025
27.5 C
Jayapura

Tak Hanya Melahirkan, Seorang Ibu juga Mampu Merangkap Peran Ayah

Memaknai Peran Besar Seorang Ibu di Tengah Perhormatan Melalui Hari Ibu

22 Desember merupakan Hari Ibu. Hari yang sepantasnya menjadi refleksi untuk mengingatkan peran besar seorang ibu, yang dari padanya setiap orang dilahirkan dengan penuh perjuangan. Namun, apakah peringatan Hari Ibu hanya dimaknai sebagai ungkapan kasih sayang semata ?

Laporan: Elfira_Jayapura

Momen Hari Ibu Nasional ini tidak hanya menjadi ungkapan kasih sayang kepada ibu, tetapi juga refleksi atas perjuangan perempuan Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan.

Bagi Natalya Yoku, seorang ibu tunggal, Hari Ibu bukan sekadar tanggal merah atau seremoni tahunan. Hari Ibu adalah hidup itu sendiri yang dijalani setiap hari dengan tanggung jawab, keteguhan, dan cinta yang tak pernah berkurang.

Baca Juga :  Program PMT Langkah Strategis untuk Tekan Stunting

Natalya Yoku yang akrab disapa Iyuth ini adalah seorang single parent dengan satu anak. Dalam keseharian yang sunyi dari peran pasangan, ia belajar menjadi segalanya. Ia menjadi ibu, ayah, sahabat, pengayom, sekaligus pelindung bagi anak semata wayangnya.

“Hari Ibu sangat istimewa bagi saya, karena meski saya single parent, saya selalu bertanggung jawab penuh untuk pendidikan, kesehatan, dan masa depan anak saya,” ujarnya, Minggu (21/12).

Baginya, menjadi ibu bukanlah alasan untuk kalah pada keadaan. Justru sebaliknya. Ia memilih bertahan, bertumbuh, dan berdiri tegak. Sebab menurutnya, perempuan terutama ibu harus menikmati perannya, apa pun bentuk dan tantangannya.

“Ibu bukan hanya mengandung dan melahirkan, namun ibu adalah segalanya,” ungkap perempuan yang juga sebagai jurnalis ini.

Baca Juga :  DKLH Papua Dorong Pengembangan Sektor Wisata Pantai

Memaknai Peran Besar Seorang Ibu di Tengah Perhormatan Melalui Hari Ibu

22 Desember merupakan Hari Ibu. Hari yang sepantasnya menjadi refleksi untuk mengingatkan peran besar seorang ibu, yang dari padanya setiap orang dilahirkan dengan penuh perjuangan. Namun, apakah peringatan Hari Ibu hanya dimaknai sebagai ungkapan kasih sayang semata ?

Laporan: Elfira_Jayapura

Momen Hari Ibu Nasional ini tidak hanya menjadi ungkapan kasih sayang kepada ibu, tetapi juga refleksi atas perjuangan perempuan Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan.

Bagi Natalya Yoku, seorang ibu tunggal, Hari Ibu bukan sekadar tanggal merah atau seremoni tahunan. Hari Ibu adalah hidup itu sendiri yang dijalani setiap hari dengan tanggung jawab, keteguhan, dan cinta yang tak pernah berkurang.

Baca Juga :  Program PMT Langkah Strategis untuk Tekan Stunting

Natalya Yoku yang akrab disapa Iyuth ini adalah seorang single parent dengan satu anak. Dalam keseharian yang sunyi dari peran pasangan, ia belajar menjadi segalanya. Ia menjadi ibu, ayah, sahabat, pengayom, sekaligus pelindung bagi anak semata wayangnya.

“Hari Ibu sangat istimewa bagi saya, karena meski saya single parent, saya selalu bertanggung jawab penuh untuk pendidikan, kesehatan, dan masa depan anak saya,” ujarnya, Minggu (21/12).

Baginya, menjadi ibu bukanlah alasan untuk kalah pada keadaan. Justru sebaliknya. Ia memilih bertahan, bertumbuh, dan berdiri tegak. Sebab menurutnya, perempuan terutama ibu harus menikmati perannya, apa pun bentuk dan tantangannya.

“Ibu bukan hanya mengandung dan melahirkan, namun ibu adalah segalanya,” ungkap perempuan yang juga sebagai jurnalis ini.

Baca Juga :  Peduli HIV-AIDS, JEJACA dan Rojali Rutin Sosialisasi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya