Ia pun menyarankan, jika hendak berkunjung ke gua kelelawar sebaiknya dilakukan pada Mei, Juni, Juli dan Agustus dimana ketika itu arus laut sedang teduh. Sebab selebihnya, itu memasuki masa-masa gelombang dan sulit masuk ke dalam gua. Selain itu, bisa datang saat pagi hari dengan kondisi air laut yang teduh dan memperhatikan pasang surut.
“Biasanya saat berkunjung ke gua kelelawar, orang-orang bermalam dulu di kampung, lalu paginya barulah diantar ke gua. Dan jika kondisi mendukung, bisa melihat kumpulan kelelawar,” ungkapnya. Adapun gua kelelawar dan Pantai Marama belum dikenal secara luas seperti daerah wisata lainnya di Papua diakibatkan aksesnya harus melewati lautan, dan sering mendapat tantangan dengan gelombang laut. Namun, perjalanan menuju dua lokasi ini akan disuguhkan dengan pemandangan yang indah.
Untuk biaya speedboat dari Dermaga Weref menuju ke lokasi gua kelelawar yaitu Rp1,2 juta pulang dan pergi. Sementara itu, Irsan salah satu pengunjung mengaku takjub akan keindahan gua kelelawar dan Pantai Marama. “Ini satu paket komplit, ke gua kelelawar lalu pulangnya mampir di Pantai Marama untuk mandi di kali,” ungkapnya.
Bagi yang ingin berkunjung ke tempat ini, Irsan menyarangkan agar mematuhi segala aturan yang berlaku dengan tidak merusak keindahannya. “Termasuk tidak membuang sampah sembarangan, bila perlu bawa pulang sampahnya lalu dibuang di tempat sampah,” pungkasnya. (*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos