Menelusuri Eksotiknya Goa Kelelawar dan Pantai Marama, Necheibe, Distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura
Ada banyak spot wisata alam di Kabupaten Jayapura yang tersembunyi dan hingga kini belum terlalu dieksplor. Salah satunya adalah goa kelelawar di Necheibe Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura. Apa keunikannya.
Laporan : Elfira Halifa – Jayapura
Ada banyak referensi lokasi wisata di Kota Jayapura maupun Kabupaten Jayapura. Namun dari sekian banyak, ada satu lokasi yang nampaknya wajib untuk didatangi yakni Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura. Hanya untuk menuju lokasinya hanya bisa menggunakan jalur laut mengingat akses darat belum terhubung. Ia berada di distrik terjauh di Kabupaten Jayapura dan bisa dibilang masih banyak menyimpan keaslian kampung.
Di distrik ini ada sejumlah spot yang bisa didatangi. Hanya saja kalau dilakoni semua tentu tak cukup hanya sehari. Di Ravenirara ada 17 pantai yang berbatu dan berpasir, lalu dikenal memiliki buah pinang yang cukup terkenal sebagai Pinang Ormu. Lalu ada pelabuhan berbatu, wisata air terjun, wisata batu bulat atau batu noken, wisata gua kelelawar, wisata Kali Biru, lokasi Gunung Botak, wisata Tanjung Yaknan, spot air tawar yang keluar dari tengah laut termasuk spot untuk diving bawah laut.
Cenderawasih Pos sempat mendatangi salah satu spotnya yakni gua kelelawar yang berada di Kampung Nagasawa Necheibe, Distrik Ravenirara. Untuk kesini membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan menggunakan speedboat dari Dermaga Weref, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Jayapura ini menawarkan wisata pantai dan gua yang menganga besar dalam satu tempat. Dan 15 menit dari lokasi gua, ada pantai yang orang-orang menamainya Pantai Marama. Di pantai ini, bisa dijadikan sebagai lokasi istirahat, makan siang atau mandi sepulang dari gua kelelawar.
Pantai Marama memiliki pasir putih yang indah, dihiasi tebing yang menjulang tinggi yang posisinya berhadapan langsung dengan lautan bebas. Di sudut Pantai Marama terdapat aliran air sungai yang bersih mengalir langsung dari Pegunungan Cycloop. Seorang perantara bernama Benhur mengaku gua kelelawar mulai terkenal atau viral pada tahun 2023. Saat itu, dirinya mengantar para tenaga kesehatan lalu para nakes ini membagikan keindahan gua kelelawar di media sosial mereka.
Sejak viral pada tahun 2023, kini banyak yang berdatangan di gua kelelawar. Mereka datang untuk mengabadikan momen, jika beruntung maka akan menemui kelelawar. “Dulunya gua ini jarang dikunjungi masyarakat akibat situasi cuaca yang tak mendukung. Namun setelah viral di media sosial, belakangan banyak dikunjungi. Bahkan kemarin saya baru antar orang dari Jakarta,” kata Benhur kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (18/5).