Selain penempatan pedagang kaki lima yang tak karuan, lokasi yang berada dekat Kantor DPRP itu juga, nampaknya menjadi lokasi transaksi perjudian seperti togel. Tapi juga lokasi miras. “Di dalam malah jadi tempat judi togel dan mabuk-mabukan. Kalau duduk di sana, bisa-bisa dikira ikut main togel,” tandasnya.
Taman Mandiri, yang berlokasi dekat laut dan memiliki dua bangku panjang untuk pengunjung, juga menghadapi masalah yang sama, minimnya penerangan dan sering dijadikan tempat mabuk-mabukan saat malam hari menjadi alasan utama warga tidak datang ke tempat itu.
“Apalagi taman ini tidak ada lahan parkir. Kan tidak mungkin parkir di jalan, nanti kita bikin macet lagi,” tutur Desy Anggrita salah satu warga yang di taman Mandiri.
Warga Jayapura sebenarnya tidak menuntut banyak. Mereka hanya ingin taman-taman yang sudah ada bisa dikelola dengan lebih baik. Penertiban pedagang kaki lima, penyediaan tempat parkir, perbaikan fasilitas umum, dan yang paling utama jaminan keamanan.
“Kalau pemerintah bisa tertibkan PKL, bersihkan area taman, dan atasi aktivitas perjudian dan miras, saya yakin taman-taman ini bisa jadi daya tarik wisata,” harap Aleks.
Keinginan serupa juga diungkapkan Agus, yang berharap ada penataan khusus untuk taman taman Kota Jayapura agar keberadaannya bisa menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat.
“Utamanya itu orang mambu, usahakan oolisi atau Satpol PP patroli setiap taman, setiap malam karena orang tidak nyaman kalau lgi duduk santai lalu orang mabuk datang minta minta uang,” sarannya (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos