Thursday, November 20, 2025
25.2 C
Jayapura

Kurangi Stok, Berupaya Agar Tiap Hari Dagangan Bisa Habis

Adapun cara yang dilakukan Surmiyati untuk menghindari hal itu tidak terjadi yakni dengan tidak melakukan penjualan sayur dengan jumlah yang banyak. Hal ini dilakukan untuk menghindari dagangan tidak laku.

Saat musim hujan, berbagai jenis sayuran memang tidak tahan lama. Paling tidak dalam waktu dua hari sudah mulai membusuk. Jika pedagang tidak segera menjualnya, mereka justru rugi karena sayur nantinya akan busuk dan terbuang sia-sia.

Di tempat yang sama Pak Yoni (49) salah seorang penjual Pisang di Pasar Youtefa mengaku, ketika hujan tiba dagangannya sepi pembeli. Kondisi ini mengharuskan dirinya untuk membawa pulang dagangannya dengan harapan dapat menjualnya kembali di esok hari.

Baca Juga :  Agenda Padat, Pastikan Pegawai dan Program Pembangunan Tetap Jalan

Ditanya terkait dengan stok di rumah, pedagang pisang itu mengaku tidak memiliki stok khusus, meskipun cuaca di Papua terutama di Kota Jayapura sering terjadi hujan. Tetapi yang pasti stok ada untuk mengantisipasi ketika dagangannya habis mendadak.

“Kita stok banyak di kebun, tetapi kita tidak mengambil semuanya karena nanti takut tidak laku semua,” ungkapnya.

Meskipun dagangnya tidak habis terjual, ia membawa pulangnya kembali. Dengan harapan akan kembali dijual keesokan hari. “Kalau tidak laku dibawa pulang ke rumah, tetapi kita tetap jualan meskipun cuaca tidak mendukung,” pungkasnya.

Untuk diketahui harga pisang jualannya bervariasi tergantung ukuran besar kecilnya. Mulai dari harga Rp 10.000 sampai Rp 30.000/per sisir, tergantung ukuran. Untuk Pisang Raja berkisar harga Rp 20.000–Rp 30.000 per sisir. Pisang Ambon Rp 15.000–Rp 20.000 per sisir Pisang Uli Rp 10.000–Rp 15.000 per sisir dan masih banyak lainnya.

Baca Juga :  Capai 7.614 Kasus, Jangan Ada Lagi Diskriminasi Penderita HIV-AIDS

Adapun cara yang dilakukan Surmiyati untuk menghindari hal itu tidak terjadi yakni dengan tidak melakukan penjualan sayur dengan jumlah yang banyak. Hal ini dilakukan untuk menghindari dagangan tidak laku.

Saat musim hujan, berbagai jenis sayuran memang tidak tahan lama. Paling tidak dalam waktu dua hari sudah mulai membusuk. Jika pedagang tidak segera menjualnya, mereka justru rugi karena sayur nantinya akan busuk dan terbuang sia-sia.

Di tempat yang sama Pak Yoni (49) salah seorang penjual Pisang di Pasar Youtefa mengaku, ketika hujan tiba dagangannya sepi pembeli. Kondisi ini mengharuskan dirinya untuk membawa pulang dagangannya dengan harapan dapat menjualnya kembali di esok hari.

Baca Juga :  Harga Sejumlah Bapok Mulai Meningkat

Ditanya terkait dengan stok di rumah, pedagang pisang itu mengaku tidak memiliki stok khusus, meskipun cuaca di Papua terutama di Kota Jayapura sering terjadi hujan. Tetapi yang pasti stok ada untuk mengantisipasi ketika dagangannya habis mendadak.

“Kita stok banyak di kebun, tetapi kita tidak mengambil semuanya karena nanti takut tidak laku semua,” ungkapnya.

Meskipun dagangnya tidak habis terjual, ia membawa pulangnya kembali. Dengan harapan akan kembali dijual keesokan hari. “Kalau tidak laku dibawa pulang ke rumah, tetapi kita tetap jualan meskipun cuaca tidak mendukung,” pungkasnya.

Untuk diketahui harga pisang jualannya bervariasi tergantung ukuran besar kecilnya. Mulai dari harga Rp 10.000 sampai Rp 30.000/per sisir, tergantung ukuran. Untuk Pisang Raja berkisar harga Rp 20.000–Rp 30.000 per sisir. Pisang Ambon Rp 15.000–Rp 20.000 per sisir Pisang Uli Rp 10.000–Rp 15.000 per sisir dan masih banyak lainnya.

Baca Juga :  Jumlah Pasien Semakin Meningkat, Ada 5 Tips Memelihara Kesejahteraan Hewan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/