Bagi para penyelam, perairan Jayapura menawarkan sebuah museum sejarah bawah laut yang memukau. Selain keindahan terumbu karang yang sehat, terdapat peninggalan era Perang Dunia II, yaitu bangkai pesawat yang tenggelam di kedalaman 10-20 meter di sekitar Kampung Bukisi atau Maruway.
Lebih dari itu, laut Jayapura adalah rumah bagi spesies langka yang memicu kekaguman, seperti ikan pari manta dengan ukuran mencapai lebih dari dua meter dan hiu wobbegong.
Dari Konservasi Hingga Kontribusi bagi Bumi Kenambai Umbai Komitmen PDA tidak berhenti pada edukasi SDM dan promosi wisata. Mereka juga menjadi penjaga setia “Bumi Kenambai Umbai” (sebutan lain Kabupaten Jayapura).
Secara berkala, tim PDA dan anak-anak muda binaan mereka melakukan aksi nyata konservasi. Mulai dari membersihkan sampah di pantai, pesisir pantai, dan bawah laut, hingga menanam terumbu karang baru dan menghutankan kembali kawasan pesisir.
Di tengah potensi besar yang tersimpan, Papua Diving Academy menanamkan pesan nyata bahwa pariwisata yang berkelanjutan haruslah berakar pada keaslian, dikelola oleh pemiliknya, dan senantiasa menjadi penjaga alamnya. Mereka membuktikan, laut biru Jayapura adalah masa depan yang dijaga oleh tangan-tangan lokal yang terlatih. (*/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos