Dia menyebut, bidang etno sains dan energi terbarukan ini merupakan dua kategori penelitian yang dianggap menonjol sejauh ini. Karena memang sudah diaplikasikan kepada masyarakat.
Misalnya untuk pengelolaan sumber daya alam dan etno sains fokus kepada mengambil bahan alam yang ada di lingkungan masyarakat. Mulai dari yang paling sederhana yang sudah dipakai, seperti daun gatal yang diaplikasikan dalam bentuk salep dan sabun mandi.
Sedangkan energi terbarukan, memang sudah lebih dulu diaplikasikan dimulai dari lingkungan kampus. Misalnya dengan pengelolaan limbah plastik. Dari limbah plastik ini dapat diaplikasikan dalam bentuk bahan bakar minyak seperti solar dan bensin termasuk batako.
“Plastik-plastik di lingkungan kampus dikumpulkan oleh pihak Prodi Kimia, kemudian mereka mengolahnya menjadi BBM solar dan bensin. Kemudian ada hasilnya juga untuk dibuatkan batako. Kemudian yang saat ini sedang berkembang di bidang biologi dengan farmasi, karena cepat diaplikasikan walaupun dalam skala kecil,” katanya.
Untuk mengaplikasikan penelitian tersebut memang sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Karena penelitian itu berkaitan dengan anggaran dan juga fasilitas sarana prasarana pendukung. Misalnya untuk menyelesaikan sebuah penelitian tahap awalnya masih bisa dilakukan di internal kampus, tetapi untuk penelitian lebih lanjut itu kadang-kadang harus bekerja sama dengan perguruan tinggi besar.
Ide atau hasil penelitian itu juga seringkali diikutsertakan dalam kompetensi tingkat nasional. Dan tahun 2024 Uncen juga berhasil membukukan hasil yang cukup signifikan dengan memenangkan 22 judul penelitian dan 12 judul untuk pengabdian. “Kalau penelitian yang dibiayai oleh nasional itu aplikatif dan langsung ada hasil, itu tuntutanya,” katanya.
Kalau penelitian yang lolos adalah penelitian dasar, artinya pengabdian itu yang sudah ada hasilnya. Tentunya yang diaplikasikan dalam pengabdian itu sudah diteliti sebelumnya. Kemudian hasilnya harus berdampak kepada perubahan di masyarakat, apalagi setiap penelitian itu di monev langsung dari nasional.
Sementara itu, Dr.Ahmad selaku sekretaris LPPM Uncen menjelaskan untuk setiap penelitian ini mendapatkan anggaran langsung dari direktur riset pengabdian dan penelitian, dan setiap penelitian tersebut dilombakan setiap tahun.
Tahun 2024 dosen Uncen mendapatkan 12 judul untuk pengabdian kepada masyarakat. 12 pengabdian itu diantaranya alat pengeringan atau pemanggang ikan asar, optimalisasi karakteristik elektrik air laut sebagai baterai ramah lingkungan energi terbarukan. Termasuk penelitian mengenai pemanfaatan limbah sampah untuk BBM juga dilakukan multiyears selama 3 tahun. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos