Lebih Jauh Bersama Dikdaya Biak Numfor Terkait Penjajakan Bersama Google for Classroom
Sebuah langkah berani yang bertujuan untuk menghadirkan pembelajaran digital yang lebih efektif dan inklusif di sekolah-sekolah Biak Numfor. Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, Biak Numfor siap menjadi pelopor transformasi digital di dunia pendidikan Papua
Laporan Ismail-Biak Numfor
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) Kabupaten Biak Numfor, melalui Kepala Dinas Kamaruddin, S.Pd, mengumumkan kemitraan baru dengan Google for Education Indonesia dalam rangka mendorong transformasi pendidikan digital di wilayahnya.
Kepada Cenderawasih Pos Selasa (14/1), Kamaruddin menyampaikan bahwa Google for Education tertarik untuk bekerja sama dengan Dikdaya Biak Numfor karena dinilai memiliki potensi besar dalam mengimplementasikan digitalisasi pembelajaran di sekolah-sekolah.
“Kami sangat senang dengan kesempatan ini. Google for Education melihat Biak Numfor sebagai kabupaten yang memiliki kapasitas kuat untuk bergerak maju dalam bidang pendidikan digital,” ujar Kamaruddin.
Menurutnya, Google menilai bahwa Biak Numfor telah memenuhi tiga syarat utama yang mereka tentukan untuk mendukung transformasi digital di dunia pendidikan.
Kamaruddin menjelaskan, tiga syarat yang dianggap penting oleh Google adalah perangkat yang memadai untuk mendukung pembelajaran digital, adanya platform pembelajaran yang aktif, dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di sekolah-sekolah.
Pertama, Biak Numfor telah melengkapi sekitar seratus sekolah dengan perangkat Chrome Book yang cukup untuk mendukung proses pembelajaran berbasis digital. Kedua, platform Belajar.id yang dimiliki oleh Pusdatin Biak Numfor dinilai sangat aktif dalam menyediakan konten dan dukungan bagi guru dan siswa. Ketiga, Kamaruddin menekankan pentingnya kesiapan SDM yang siap mengelola dan mendampingi proses pembelajaran digital.
“Dengan syarat-syarat ini, kami optimis bisa mendorong sekolah-sekolah di Biak Numfor untuk bertransformasi dalam pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” tambahnya.
Sebagai langkah awal dalam kemitraan ini, Dinas Pendidikan akan menunjuk beberapa sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang memenuhi kriteria tersebut untuk mengikuti pelatihan yang akan diberikan oleh Google. Setelah evaluasi, sekolah-sekolah yang dianggap paling siap akan ditunjuk untuk menjadi sekolah model.
“Sekolah-sekolah yang terpilih akan mendapatkan pelatihan langsung dari Google, dan setelah evaluasi, kami akan memilih sekolah yang dianggap paling siap untuk menjadi contoh dan model bagi sekolah-sekolah lainnya,” jelas Kamaruddin.
Program transformasi ini diharapkan dapat diterapkan mulai bulan Februari 2025. “Kami harap secepatnya program ini dapat diterapkan di sejumlah sekolah yang sudah dipilih sebagai model,” tuturnya.