Sunday, November 16, 2025
26.8 C
Jayapura

Diharapkan Cetak Atlet Berbakat, Tapi Fasilitas Memprihatinkan

Tak sedikit yang menilai Pemerintah provinsi Papua dalam hal ini Dinas Olahraga (Disorda) Papua dinilai tidak serius dalam menangani Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Papua di Kota Jayapura.

Kepala SKO Papua Dance Nawipa, S.Mpd, M.Pd mengatakan sejak sekolah itu dibangun sejak 2013 hingga sekarang (2025) kondisinya tetap sama. Menurutnya tidak ada perubahan yang signifikan sejak dibangunnya pada blasan tahun yang lalu, baik itu dari kondisi gedung sekolah maupun fasilitas penunjang pembelajaran lainnya yang terkesan belum lengkap.

Sementara di satu sisi sekolah tersebut memiliki segudang prestasi dan atlet yang dapat berkontribusi untuk Papua. “Tantangan yang sangat-sangat kami rasakan sekali bagaimana pemerintah itu tidak memperhatikan serius dengan kondisi sekolah ini (SKO Papua). Tidak ada perubahan yang signifikan sama sekali sejak berdirinya pada tahun 2013 lalu,” kata Nawipa.

Baca Juga :  Tak Ada Salat Id di Kantor Gubernur Papua

Karena itu, ia berharap kedepannya Pemerintah dapat memberikan dana untuk digunakan kebutuhan anak-anak untuk bertanding dan berkompetisi. Dengan harapan ke depan SOK Papua menjadi supplay tenaga-tenaga atlet yang nanti masuk berguna dan bermanfaat untuk masa depan olahraga Papua k edepan. Sehingga benar-benar Papua disebut dengan gudang atlet nasional terwujud.

“Mau terwujudnya itu perlunya dukungan bantuan keseriusan dari pemerintah provinsi,” ujarnya.

Untuk diketahui disekolah itu memiliki dua kurikulum berbeda yakni Olahraga dan akademi. Untuk materi olahraga 60 persen di bawah naungan dinas pemuda dan olahraga, sedangkan untuk akademik 40 persen tangung jawab Dinas Pendidikan provinsi Papua.

Tak sedikit yang menilai Pemerintah provinsi Papua dalam hal ini Dinas Olahraga (Disorda) Papua dinilai tidak serius dalam menangani Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Papua di Kota Jayapura.

Kepala SKO Papua Dance Nawipa, S.Mpd, M.Pd mengatakan sejak sekolah itu dibangun sejak 2013 hingga sekarang (2025) kondisinya tetap sama. Menurutnya tidak ada perubahan yang signifikan sejak dibangunnya pada blasan tahun yang lalu, baik itu dari kondisi gedung sekolah maupun fasilitas penunjang pembelajaran lainnya yang terkesan belum lengkap.

Sementara di satu sisi sekolah tersebut memiliki segudang prestasi dan atlet yang dapat berkontribusi untuk Papua. “Tantangan yang sangat-sangat kami rasakan sekali bagaimana pemerintah itu tidak memperhatikan serius dengan kondisi sekolah ini (SKO Papua). Tidak ada perubahan yang signifikan sama sekali sejak berdirinya pada tahun 2013 lalu,” kata Nawipa.

Baca Juga :  Papua masih Tergantung Daerah Produsen, Rawan Terpapar Risiko Tekanan Harga

Karena itu, ia berharap kedepannya Pemerintah dapat memberikan dana untuk digunakan kebutuhan anak-anak untuk bertanding dan berkompetisi. Dengan harapan ke depan SOK Papua menjadi supplay tenaga-tenaga atlet yang nanti masuk berguna dan bermanfaat untuk masa depan olahraga Papua k edepan. Sehingga benar-benar Papua disebut dengan gudang atlet nasional terwujud.

“Mau terwujudnya itu perlunya dukungan bantuan keseriusan dari pemerintah provinsi,” ujarnya.

Untuk diketahui disekolah itu memiliki dua kurikulum berbeda yakni Olahraga dan akademi. Untuk materi olahraga 60 persen di bawah naungan dinas pemuda dan olahraga, sedangkan untuk akademik 40 persen tangung jawab Dinas Pendidikan provinsi Papua.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya