Setelah itu, yang tak kalah penting juga jika bangunan sudah bagus, fasilitas dan mesin percetakan sudah bagus, tentu dipikirkan terkait SDM/ karyawan yang bekerja harus terlatih bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman, bisa mengoperasikan mesin yang canggih, supaya dalam bekerja di Percetakan GKI juga lebih maksimal, bisa terampil menguasai mesin.
“Dan tak kalah penting adalah nanti yang memegang Percetakan GKI harus benar benar orang yang cerdas, inovatif, dan kreatif, bisa mengelola Percetakan GKI lebih baik lagi, mampu memberikan kontribusi untuk GKI dan lainnya, karena ini ini sifatnya Intern jadi harus ada kontribusi dari kita untuk kita dan ke kita,”harapnya.
Lanjutnya, Gereja di Papua ini banyak sekali dan gedung percetakan ini bisa dimanfaatkan sekaligus menghidupi operasionalnya. “Jika bisa dihandle oleg percetakan GKI tentu akan memberikan kontribusi luar biasa bagi GKI,” tambahnya
Dengan demikian, kedepannya inilah yang harus dipikirkan bersama dengan baik, harus ada kolaborasi, satu hati untuk bagaimana Percetakan GKI ini bisa dimanfaatkan secara maksimal disetiap lingkungan gereja.
Diceritakan, percetakan GKI berdiri sejak gereja ini berdiri sekitar tahun 1956 karena awalnya di Jalan Percetakan di disamping Gedung Kesenian Papua, Taman Imbi di sana dibuat Percetakan GKI dan balai buku, setelah itu baru pindah di Paldam Samping Pomdam XVII Cenderawasih.(*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos