Sebutnya saat ini peran media massa dalam membangun optimisme, kebijakam moneter maupun kebijakan BI terhadap keuangan nasional sangatlah penting sehingga dapat dipahami masyarakat lebih luas.
Lebih jauh dirinya berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas untuk bagaimana menulis berita lebih bernilai dan berkualitas dari sebelumnya. Sebab, di era saat ini informasi begitu banyak dan sumber informasi ini dari media sosial atau media masa, karena satu sama lain bisa saling imput, dari media sosial bisa jadi berita, dari berita bisa menjadi media sosial.
Berikut merupakan merupakan beberapa materi yang diikuti oleh peserta Capacity Building Papua di Jakarta yakni; Sesi l, Kondisi Inflasi terkini di Papua serta edukasi stabilitas harga. Sesi ll, Peran media dalam pengendalian ekspetasi inflasi. Sesi lll, Peran IA dalam jurnalis modern dan Pengenalan QURIS Tap.
Sebagai informasi sebelum mengikuti kegiatan Capacity Building yang dilakukan pada Kamis (9/10/2025), puluhan wartawan tersebut sempatkan diri mengunjungi Museum BI di Kota Tua dan PERURI (Percetakan Uang Republik Indonesia) pada, Rabu (8/10).
Adapun sebelumnya, puluhan jurnalis asal Papua ini mengunjungi Museum BI di Kota Tua, Jakarta Barat. Di Museum puluhan wartawan ini diajak untuk mengelilingi serta mengenal semua isi museum yang dipandu oleh Kaka Nia, selaku Edukator museum Bank Indonesia.
“Museum ini menyimpan beragam koleksi yang memukau dan mendidik mengenai mata uang, perkembangan sistem keuangan, serta peran Bank Indonesia sebagai bank sentral,” ujar Nia sambil tersenyum kepada wartawan.
Selain di Museum, para wartawan juga diajak melihat langsung pencetakan uang rupiah di Perum Peruri yang berada di Karawang Jawa Barat. Merri Waromi, salah satu peserta menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada dirinya bersama puluhan wartawan lainnya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Wartawan Fokuspapua.com ini mengaku antusias lantaran dapat melihat secara langsung perubahan Bank Indonesia sejak zaman penjajahan hingga modern seperti saat ini setelah berkunjung ke Museum Bank Indonesia. “Ini suatu kehormatan bagi kami, karena diberi kesempatan untuk melihat langsung sejarah Bank Indonesia dan proses pencetakan uang rupiah,” ucapnya.