Berdasarkan hasil pemetaan dari Mendagri yang terkait dengan pelayanan dan tugas daripada Damkar itu, ada di tipologi A sesungguhnya dengan beban 1120 dengan skor yang besar.
“Namun disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah Kota Jayapura, maka kami ada di tipologi B,” kata Margaretha V. S. Kirana, Senin (11/8).
Untuk tipologi B itu, lanjut Kirana, terdiri dari satu Kepala Dinas, satu sekretaris yang membawahi dua Subbag. Selain itu memiliki 3 bidang tugas, yakni Bidang Pencegahan membawahi tiga seksi, kemudian Bidang Pemadaman dan Penyelamatan membawahi tiga seksi, serta Bidang Sarana Prasarana juga membawahi tiga seksi.
“Untuk sementara saya dipercaya oleh Bapak Pj. Walikota untuk melaksanakan tugas sebagai Plh Sekretaris Dinas sekaligus merangkap melaksanakan tugas Plh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamatan,” ujarnya.
Berdasarkan surat perintah tugas (SPT) Walikota Jayapura itu, pihaknya melaksanakan seluruh tugas dan fungsi yang terkait dengan urusan sub kebakaran di daerah dan mempersiapkan segala sesuatu sampai dengan terlantiknya pejabat definitif.
Adapun yang dikerjakan pihaknya saat ini terkait dengan pembentukan OPD baru itu, penyediaan sarana prasarana terkait dengan pengelolaan administrasi keuangan, administrasi umum lainnya, bahkan sampai dengan penyediaan segala sesuatu yang terkait.
“Contoh bagaimana penyediaan ruangan-ruangan bagi para pejabat yang nantinya di definitifkan. Kemudian menyediakan ruangan dan area kantor yang cukup aman, sehingga saya melakukan pembersihan dan penataan gedung termasuk dengan pengecatan dan sebagainya. Istilahnya kita harus tampil dengan wajah baru, ” katanya.
Saat ini kantor dinas itu memiliki 9 unit mobil Damkar, yang terdiri dari 7 mobil monitor atau water canon, kemudian dua mobil water Supplay. Namun Seiring berjalannya waktu, saat ini pihaknya hanya memiliki 5 unit mobil water canon yang mana ada pengurangan 2 akibat sudah rusak. Sejatinya dengan adanya penguatan kelembagaan dari bidang menjadi kantor dinas, dan melayani daerah yang cukup luas, maka kota kota Jayapura idealnya harus memiliki 22 mobil monitor atau water canon.
“Kemudian 12 mobil supplay, kenapa mobil itu harus banyak? Karena memang di dalam SOP kami, ketika terjadi kebakaran mobil monitor dia tidak bisa meninggalkan area kebakaran. Dia hanya menerima suplai air dari mobil water supply, karena itu kami berharap ada dukungan dari bapak walikota Jayapura,” pungkasnya. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos