Wednesday, January 15, 2025
33.7 C
Jayapura

Ada Tiga Icon Budaya, Makin Tidak Terawat Karena Tidak Ada Anggaran

   Pantauan Cendrawasih Pos, tiga icon budaya yang ada di kawasan itu seperti Taman Budaya, museum negeri dan museum noken sangat-sangat tidak terawat. Di kawasan gedung museum negeri mulai dari papan nama bagian depan  kantor hingga di dalam halaman kantor,  juga tidak terawat. Karena dipenuhi gulma bahkan kaca-kaca jendela pada gedung tersebut juga sudah  pecah dan hancur, begitu juga di museum noken. Meski gedung  kokoh itu berdiri tegak,  tidak terlihat aktivitas  pegawai di dalamnya, bangunan itu juga tidak terawat.

    Kepala Seksi Perlindungan, Pelestarian Kebudayaan Dinas Pariwisata Provinsi Papua, Yeremias Koridama menjelaskan, satu tahun belakangan ini bidang kebudayaan sudah tidak lagi mendapatkan penganggaran dari Pemerintah Provinsi Papua, sehingga perawatan dan aktivitas pegawai di kantor tersebut juga tidak berjalan seperti biasanya. Sementara itu barang-barang yang ada di museum itu diklaim masih tersimpan dengan baik.

Baca Juga :  Diberi Nama Oleh Seorang Kapten, Toko Massar Dikenal Es Krimnya

   Dia mengakui persoalan masyarakat yang tinggal di dalam kawasan itu disebabkan karena adanya klaim dari pemilik wilayah atas tanah itu sehingga masyarakat yang tidak diketahui asalnya pun mulai menempati kawasan itu. Secara administrasi kepemilikan dan dokumen tanah itu sah milik pemerintah provinsi Papua.

   “Memang kondisinya hari ini ada sedikit tarik-menarik antara masyarakat adat pemilik riwayat dengan kantor. Secara Aturan itu sebenarnya milik provinsi karena  ada dasar hukum yang memberikan kekuatan terhadap kepemilikan tanah itu,”jelasnya.(*/tri).

 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Pantauan Cendrawasih Pos, tiga icon budaya yang ada di kawasan itu seperti Taman Budaya, museum negeri dan museum noken sangat-sangat tidak terawat. Di kawasan gedung museum negeri mulai dari papan nama bagian depan  kantor hingga di dalam halaman kantor,  juga tidak terawat. Karena dipenuhi gulma bahkan kaca-kaca jendela pada gedung tersebut juga sudah  pecah dan hancur, begitu juga di museum noken. Meski gedung  kokoh itu berdiri tegak,  tidak terlihat aktivitas  pegawai di dalamnya, bangunan itu juga tidak terawat.

    Kepala Seksi Perlindungan, Pelestarian Kebudayaan Dinas Pariwisata Provinsi Papua, Yeremias Koridama menjelaskan, satu tahun belakangan ini bidang kebudayaan sudah tidak lagi mendapatkan penganggaran dari Pemerintah Provinsi Papua, sehingga perawatan dan aktivitas pegawai di kantor tersebut juga tidak berjalan seperti biasanya. Sementara itu barang-barang yang ada di museum itu diklaim masih tersimpan dengan baik.

Baca Juga :  Tahun ini Dinkes Siapkan Rp 6 Miliar Untuk Stunting

   Dia mengakui persoalan masyarakat yang tinggal di dalam kawasan itu disebabkan karena adanya klaim dari pemilik wilayah atas tanah itu sehingga masyarakat yang tidak diketahui asalnya pun mulai menempati kawasan itu. Secara administrasi kepemilikan dan dokumen tanah itu sah milik pemerintah provinsi Papua.

   “Memang kondisinya hari ini ada sedikit tarik-menarik antara masyarakat adat pemilik riwayat dengan kantor. Secara Aturan itu sebenarnya milik provinsi karena  ada dasar hukum yang memberikan kekuatan terhadap kepemilikan tanah itu,”jelasnya.(*/tri).

 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya