Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Gandeng ISBI Bandung, Berharap Tampilan Seni Bila Lebih Variatif

Upaya Paguyuban Pasundan 1912 Papua Mengembangkan Seni Budaya di Perantauan

Ketua Wilayah Paguyuban Pasundan 1913 Provinsi Papua Dr.H.Entis Sutisna,SE,MM melakukan penandatanganan kerjasama dengan Rektor Institut Seni Budaya (ISBI) Bandung Dr.Retno Dwimarwati,S.Sen,M.Hum. Kerjasama ini dalam rangka Pengembangan Seni Budaya Jawa Barat di Tanah Papua.

Laporan: Priyadi_Jayapura

Ketua Wilayah Paguyuban Pasundan 1913 Provinsi Papua Dr.H.Entis Sutisna,SE,MM., mengatakan  kerjasama ini adalah hasil rembukan dari teman-teman di seluruh cabang yang ada di 7 kota dan kabupaten di Papua.

  Memang selama ini pihaknya terbatas di dalam menampilkan budaya Sunda di Tanah Papua dengan salah satu kendala belum memiliki pelatih maupun orang-orang yang bisa memberikan transfer knowledge di dalam hal budaya Sunda Di Tanah Papua, termasuk kekurangan-kekurangan fasilitas-fasilitas pendukung seni budaya.

Di satu sisi,  keinginan menampilkan budaya sunda di Tanah Papua cukup tinggi, maka Entis berterima kasih dengan hadirnya Rektor ISBI Bandung yang   mau mendukung keinginan warga sudah di Papua ini untuk bagaimana mengembangkan seni sunda di Tanah Papua untuk bisa dihadirkan bersama-sama dengan budaya lokal dan ini sudah tentu akan menjadi motivasi.

  “Kerjasama ini adalah sebagai semangat menampilkan seni Sunda di Tanah Papua, ini akan terus kita kembangkan dan untuk menjadi sebuah momentum bagi kami, bahwa budaya Sunda ini budaya yang betul-betul memang diterima di semua golongan dan mampu hidup berdampingan dengan kebudayaan lokal,”tuturnya.

  Diakui bahwa  ini juga sebenarnya sejalan dengan kunjungan pertama daripada Gubernur Jawa Barat yang   menitipkan kepada warga paguyuban Pasundan untuk pertama mengembangkan budaya Sunda lebih familiar dan lebih diterima oleh warga Papua.

Baca Juga :  Impiannya Sebenarnya Lanjut S-2 dan Tahun Depan Menikah

  Ditambahkan, melalui kerjasama ini akan mengenal lebih banyak tentang jenis-jenis kesenian Sunda yang ada di Jawa Barat ketika ditampilkan di Papua ini cukup bisa menambah penampilan-penampilan budaya daerah lain. Karena memang dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di Papua seperti semacam dari Bugis memang belum mampu untuk menampilkan seperti mereka.

  “Harapan dengan adanya kerjasama ini nanti akan bisa menciptakan anak-anak muda kita yang dari Sunda ini, dari Jawa Barat yang ada di Papua untuk kreatif dan bisa menampilkan kebudayaan Sunda yang lebih baik  lagi.” tuturnya.

  “Kami sekarang bisa menampilkan (seni),  tapi apa adanya. Artinya belum maksimal jadi hanya terbatas ditampilkan seperti seni tari Jaipongan, tari merak dan nanti kedepan kita akan

kembangkan nanti dengan ibu Rektor dan jajarannya pada seni-seni yang bisa kita tampilkan, pagelaran yang bisa ditampilkan di Tanah Papua ini, karena momen-momen Pagelaran Seni di Papua ini sering dilakukan,” jelasnya.

   Ditambahkan, dalam kerjasama ini Entis akan melatih kesenian sunda di tiga titik yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura untuk bisa dilatih karena di sana sudah siap, mudah-mudahan dengan tiga tempat bisa dikembangkan ke daerah lainnya.

  “Kami sangat senang adanya kerjasama ini antusias dari pengurus cukup tinggi dan rencananya mungkin ke depan kami akan   membuat MoU dengan Universitas Pasundan ini dalam rangka   berkolaborasi bagaimana nanti kita mengirim putra-putri Papua untuk bisa bersinergi kuliah di Bandung untuk memberikan beasiswa saat ini sedang kita rancang oleh pengurus wilayah untuk nanti bagaimana Unpas bisa memberikan bantuan beasiswa kepada anak-anak Papua,’’imbuhnya.

Baca Juga :  Masih Sulit Percaya Bisa Berdiri di Atas Dewaruci

  Sementara itu,  Rektor Institut Seni Budaya (ISBI) Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen, M.Hum.,mengaku  paguyuban Pasundan sudah lama berdiri Di Tanah Papua pihaknya juga ingin berkontribusi besar pada kebudayaan terutama sekarang biarpun orang Sunda tapi ketika dia ada di wilayah yang lain yang berbeda dia juga harus memberikan sesuatu pada lokalnya. Jadi orang Sunda ini sebetulnya orang yang sangat adaptif sehingga dimanapun dia berada dia bisa memberikan seluruh kehidupannya pada tempat atau daerah yang ditinggali.

  “Saya kira niat baik dari Paguyuban Pasundan sekarang untuk berkolaborasi dengan tanah yang dia tinggali itu cukup besar, jadi saya berharap kedepan kemudian sudah tetap maju tapi kebudayaan Papua juga ikut dikembangkan oleh orang-orang Sunda yang ada Di Tanah Papua,’’ujarnya.

Diakui, nanti teknis kerjasama ini ISBI Bandung nanti akan mengirimkan mahasiswa ke sini dengan pembimbingnya kemudian ada permintaan-permintaan dari ketua akan dicoba digali kembali dan akan dibeberikan pelatihan pada generasi-generasi muda tentang bentuk-bentuk kesenian dan kebudayaan.

  Sekedar diketahui, dalam acara MoU ini juga dihadiri Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua  Dr.Dewa Ketut Wicaksana,S.Sp,M.Hum, serta ada pertunjukan Tim Sanggar Seni Tari Robongholo Sentani, maupun tarian dari sunda. (*/tri)

Upaya Paguyuban Pasundan 1912 Papua Mengembangkan Seni Budaya di Perantauan

Ketua Wilayah Paguyuban Pasundan 1913 Provinsi Papua Dr.H.Entis Sutisna,SE,MM melakukan penandatanganan kerjasama dengan Rektor Institut Seni Budaya (ISBI) Bandung Dr.Retno Dwimarwati,S.Sen,M.Hum. Kerjasama ini dalam rangka Pengembangan Seni Budaya Jawa Barat di Tanah Papua.

Laporan: Priyadi_Jayapura

Ketua Wilayah Paguyuban Pasundan 1913 Provinsi Papua Dr.H.Entis Sutisna,SE,MM., mengatakan  kerjasama ini adalah hasil rembukan dari teman-teman di seluruh cabang yang ada di 7 kota dan kabupaten di Papua.

  Memang selama ini pihaknya terbatas di dalam menampilkan budaya Sunda di Tanah Papua dengan salah satu kendala belum memiliki pelatih maupun orang-orang yang bisa memberikan transfer knowledge di dalam hal budaya Sunda Di Tanah Papua, termasuk kekurangan-kekurangan fasilitas-fasilitas pendukung seni budaya.

Di satu sisi,  keinginan menampilkan budaya sunda di Tanah Papua cukup tinggi, maka Entis berterima kasih dengan hadirnya Rektor ISBI Bandung yang   mau mendukung keinginan warga sudah di Papua ini untuk bagaimana mengembangkan seni sunda di Tanah Papua untuk bisa dihadirkan bersama-sama dengan budaya lokal dan ini sudah tentu akan menjadi motivasi.

  “Kerjasama ini adalah sebagai semangat menampilkan seni Sunda di Tanah Papua, ini akan terus kita kembangkan dan untuk menjadi sebuah momentum bagi kami, bahwa budaya Sunda ini budaya yang betul-betul memang diterima di semua golongan dan mampu hidup berdampingan dengan kebudayaan lokal,”tuturnya.

  Diakui bahwa  ini juga sebenarnya sejalan dengan kunjungan pertama daripada Gubernur Jawa Barat yang   menitipkan kepada warga paguyuban Pasundan untuk pertama mengembangkan budaya Sunda lebih familiar dan lebih diterima oleh warga Papua.

Baca Juga :  Banyak Persoalan yang Harus  Diseriusi, Tapi Justru Masih Terbiarkan

  Ditambahkan, melalui kerjasama ini akan mengenal lebih banyak tentang jenis-jenis kesenian Sunda yang ada di Jawa Barat ketika ditampilkan di Papua ini cukup bisa menambah penampilan-penampilan budaya daerah lain. Karena memang dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di Papua seperti semacam dari Bugis memang belum mampu untuk menampilkan seperti mereka.

  “Harapan dengan adanya kerjasama ini nanti akan bisa menciptakan anak-anak muda kita yang dari Sunda ini, dari Jawa Barat yang ada di Papua untuk kreatif dan bisa menampilkan kebudayaan Sunda yang lebih baik  lagi.” tuturnya.

  “Kami sekarang bisa menampilkan (seni),  tapi apa adanya. Artinya belum maksimal jadi hanya terbatas ditampilkan seperti seni tari Jaipongan, tari merak dan nanti kedepan kita akan

kembangkan nanti dengan ibu Rektor dan jajarannya pada seni-seni yang bisa kita tampilkan, pagelaran yang bisa ditampilkan di Tanah Papua ini, karena momen-momen Pagelaran Seni di Papua ini sering dilakukan,” jelasnya.

   Ditambahkan, dalam kerjasama ini Entis akan melatih kesenian sunda di tiga titik yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura untuk bisa dilatih karena di sana sudah siap, mudah-mudahan dengan tiga tempat bisa dikembangkan ke daerah lainnya.

  “Kami sangat senang adanya kerjasama ini antusias dari pengurus cukup tinggi dan rencananya mungkin ke depan kami akan   membuat MoU dengan Universitas Pasundan ini dalam rangka   berkolaborasi bagaimana nanti kita mengirim putra-putri Papua untuk bisa bersinergi kuliah di Bandung untuk memberikan beasiswa saat ini sedang kita rancang oleh pengurus wilayah untuk nanti bagaimana Unpas bisa memberikan bantuan beasiswa kepada anak-anak Papua,’’imbuhnya.

Baca Juga :  Lahirkan Kapolda Papua dan Pemimpin Hebat Papua Lainnya

  Sementara itu,  Rektor Institut Seni Budaya (ISBI) Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen, M.Hum.,mengaku  paguyuban Pasundan sudah lama berdiri Di Tanah Papua pihaknya juga ingin berkontribusi besar pada kebudayaan terutama sekarang biarpun orang Sunda tapi ketika dia ada di wilayah yang lain yang berbeda dia juga harus memberikan sesuatu pada lokalnya. Jadi orang Sunda ini sebetulnya orang yang sangat adaptif sehingga dimanapun dia berada dia bisa memberikan seluruh kehidupannya pada tempat atau daerah yang ditinggali.

  “Saya kira niat baik dari Paguyuban Pasundan sekarang untuk berkolaborasi dengan tanah yang dia tinggali itu cukup besar, jadi saya berharap kedepan kemudian sudah tetap maju tapi kebudayaan Papua juga ikut dikembangkan oleh orang-orang Sunda yang ada Di Tanah Papua,’’ujarnya.

Diakui, nanti teknis kerjasama ini ISBI Bandung nanti akan mengirimkan mahasiswa ke sini dengan pembimbingnya kemudian ada permintaan-permintaan dari ketua akan dicoba digali kembali dan akan dibeberikan pelatihan pada generasi-generasi muda tentang bentuk-bentuk kesenian dan kebudayaan.

  Sekedar diketahui, dalam acara MoU ini juga dihadiri Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua  Dr.Dewa Ketut Wicaksana,S.Sp,M.Hum, serta ada pertunjukan Tim Sanggar Seni Tari Robongholo Sentani, maupun tarian dari sunda. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya