Antara rasa sayang dan ikhlas melepas demi kepentingan masa depan anak, hal ini menjadi suatu nuansa tersendiri yang menggambarkan pelepasan 90 siswa-siswi SMA Unggulan Taruna Cenderawasih (UTC) di Koya Tengah Distrik Muaratami, Senin (7/7). Anak-anak remaja yang menginjak bangku SMA ini harus menjalani pendidikan disiplin di Rindam XVII/Cenderawasih.
Usai acara pelepasan, suasana haru makin terasa. Seorang ibu terlihat seolah berat melepas keberangkatan anaknya yang sebentar lagi diangkut dengan truk militer menuju ke Rindam di Ifar Gunung Sentani.
“Mama, adek (Taruna) ikut ka?” sapa Cenderawasih Pos saat mendekati ibu paro baya itu. “Iyo betul, itu saya punya anak yang baris di paling depan,” ujar Mama Martina Hababuk sambil menunjuk ke arah puteranya yang bernama Jeremias.
Martina Hababuk mengaku perasaannya campur aduk saat harus melepas pergi anaknya menjalani pendidikan ini. “Bukan saja senang, rasa bangga dan bersyukur juga saya rasakan, anak saya bisa ada di sekolah ini,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Meski sekolah SMA UTC ini baru pertama melakukan penerimaan siswa baru, dan pola pendidikannya berbeda dengan sekolah SMA pada umumnya, Martina mengaku tidak punya rasa khawatir. Dia percaya, pendidikan yang dijalani anaknya ini akan membentuk disiplin dan karakter anaknya menjadi lebih baik lagi.
Dia tidak khawatir, karena anaknya juga terbiasa hidup mandiri. “Saya percaya anak saya bisa, karena sudah terbiasa di rumah,” ucapnya sambil menyeka air mata yang hampir menetes.
“Satu bulan memang waktu yang lama, pasti saya kangen dengan dia. Jeremias ini anak bungsu dari 4 bersaudara, apalagi ini yang pertama kalinya saya jauh dengan dia,” ujar Martina sambil melambai melepas keberangkatan anaknya.Meski berat berpisah, namun harus direlakan demi masa depan anaknya.
“Soal kangen sudah pasti ya, tetapi untuk masa depan anak, saya harus ikhlas, dengan harapan dia bisa lebih baik lagi nanti,” lanjut Martina yang merasa yakin SMA UtC ini akan menjadi sekolah yang bisa menaikkan derajat anak-anak Papua khususnya generasi muda Port Numbay.