Sementara itu, di Tanah Hitam Abepura, Ibu Ally (40) terlihat sibuk menyiapkan bubur kacang hijau yang dicampur dengan pisang di lapak jualannya. “Ramadan bukan alasan untuk berhenti. Justru, ini saatnya berjuang lebih keras,” Ibu Ally ketika ditanya Cenderawasih Pos.
Persaingan makin banyak. Penjual dadakan ada di mana-mana. Namun, Ibu Ally tak khawatir. Baginya, kualitas adalah segalanya. “Tapi saya percaya, kualitas yang bicara,” ucapnya sambil menuang bubur kacang hijau ke dalam gelas yang ia siapakan untuk pelanggannya.
Bekerja saat puasa bukan hal mudah. Panas menyengat. Energi terkuras. Tapi semangat harus tetap menyala. “Badan boleh lelah, tapi rezeki tetap harus dicari,” tambahnya.
Setiap Ramadan, pola konsumsi berubah. Permintaan bubur kacang hijau meningkat. Peluang terbuka lebar. Ibu Ally melihat ini sebagai kesempatan. “Banyak yang mencari minuman sehat untuk buka puasa. Saya manfaatkan itu,” katanya.
“Bulan ini penuh berkah. Selama ada niat dan usaha, rezeki pasti datang,” pungkasnya.(*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos