Sementara itu, Edi salah satu warga Entrop yang anaknya juga masih duduk di bangku SD saat ini sedang menikmati libur sekolah. Edi mengaku, anaknya saat libur sekolah lebih memilih jangan keseringan main handphone. Ia lebih mengarahkan anaknya bermain di luar dengan temannya apakah main bola, belajar bersihkan rumah dan membantu orang tua.
“Kalau anak saya main handphone, pasti saya batasi karena efek negatifnya cukup besar. Handphone memang bersifat hiburan, tapi jika salah mengunduh aplikasi, itu bisa berbahaya. Jadi, saya harus tahu apa yang dilakukan anak saya saat main handphone dan aplikasi apa yang diunduhnya,” katanya.
Sementara itu, Desi yang juga sebagai orang tua dan bekerja sebagai guru SD di Kota Jayapura, ia mengaku saat anaknya libur sekolah ia lebih memilih anaknya berlibur di neneknya, supaya mengurangi kecanduan main handphone.
Dengan berlibur di neneknya yang ada di Arso, Kabupaten Keerom, neneknya akan senang dan bahagia bisa berkumpul dengan cucunya. Karena kesempatan berkumpul dengan cucunya sangat jarang saat sudah masuk sekolah.
“Kalau liburan sekolah saya lebih memilih anak saya berlibur di neneknya di kampung, karena bisa mengalihkan perhatian gudang main handphone, di sana ia bisa main dengan nenek dan kakeknya, entah di kebun atau di ajak jalan jalan di kampung,”tandasnya.
Sementara itu, Christy, salah satu siswi SMP YPPK Santu Paulus ini, mengaku libur banyak di rumah. Namun, untuk mengisi waktu liburnya juga , ia juga berlatih Karate bersama teman-temannya setiap sore di PTC Entrop. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan berat badan selama liburan, jangan sampai naik. Sebab, di rumah cenderung duduk, makan, nonton Tv dan main handphone.
“Bosen kalau terus-terusan di rumah, jadi kalau sore saya latihan olahraga bersama teman-teman,” ujarnyua. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos