Friday, September 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Momen Libur Sekolah dan Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

MOMENTUM 17 AGUSTUS

Dalam momen libur sekolah tahun ini, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim belum melihat adanya pergerakan signifikan terhadap kunjungan wisatawan dari luar daerah. Adapun terjadi peningkatan namun tidak sebesar saat momen Lebaran atau cuti bersama. Pun adanya peningkatan kunjungan ke Kaltim lebih karena adanya momentum 17 Agustus di IKN nanti.

   Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi menjelaskan, adapun peningkatan kunjungan wisata berkisar 10 persen dibandingkan hari normal. Khususnya saat akhir pekan. Di mana wisata pantai masih menjadi andalan wisatawan khususnya lokal.

  “Peningkatan pasti ada. Namun karena kondisinya meski anak libur sekolah, namun orangtua mereka tidak. Jadi peningkatan itu lebih tampak adanya di weekend,” ungkap Baihaqi, Sabtu (6/7).

  Untuk daerah destinasi, lanjut dia, masih berfokus di Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk Samarinda, tempat-tempat rekreasi buatan dan taman-taman menjadi tujuan kunjungan. Begitu pula di Kukar yang dituju adalah tempat rekreasi, hiburan, budaya dan edukasi seperti museum. Sementara di Balikpapan, pantai menjadi primadona.

Baca Juga :  Sarana Berbagi Ilmu Seni dan Ekonomi Kreatif

  “Di Samarinda juga ramai Susur Mahakam. Tetapi ada pergeseran pula. Di mana saat ini tampak adanya pergerkan masyarakat Paser dan PPU (Penajam Paser Utara) yang orangtuanya membawa anak-anak mereka berlibur ke tempat wisata edukasi dan hiburan,” ucapnya.

   Baihaqi menyebut, era saat ini banyak masyarakat yang tertarik berwisata karena melihat promosi-promosi yang ada di media dan media sosial. Apalagi dilihatnya, pengelola wisata saat ini punya media sosial yang dikelola secara profesional termasuk melalui endorsement. Namun diingatkannya, setiap promosi harus dibuat sesuai kondisi sebenarnya. Dirinya juga melihat pengelola wisata di Kaltim sudah banyak melakukan pembenahan. Di sisi lain melakukan pembinaan dan monitoring.

  “Tentu kami terus menggalakkan promosi ini khususnya tempat-tempat wisata lokal yang ada di sekitar kita. Dan saya melihat promosi melalui media sosial ini atraktif. Berhasil memikat masyarakat untuk berkunjung,” ucapnya.

  Untuk persiapan kedatangan kunjungan 17 Agustus nanti, Dispar Kaltim akan fokus terhadap destinasi wisata di sekitar IKN. Meliputi Balikpapan, PPU, dan Kukar. Mulai Bukit Bengkirai lalu Gua Tapak Raja hingga ke Mentawir untuk melihat mangrove. Adapun wisata pantai, banyak diarahkan ke sejumlah pantai di Balikpapan. Termasuk PPU dengan mengandalkan Pantai Nipah-Nipah.

Baca Juga :  Sekali Jalan Keliling Rp  8 Juta, Ada Sejumlah Spot Menarik untuk Dikunjungi

“Kami arahkan juga ke sejumlah lokasi oleh-oleh dan UMKM-nya. Kami arahkan juga ke tempat pembuatan batik sampai di PPU itu juga ada penangkaran rusa. Kalau ada tamu yang stay lebih lama, maka kita arahkan ke Samarinda. Di sana ada Desa Pampang. Kalau lebih lama lagi stay-nya, kami bawa ke Tenggarong,” ungkapnya.

  Namun ada tantangan, adanya kepadatan lalu lintas. Dirinya menyebut, menyerahkannya kepada instansi terkait seperti Dinas Perhubungan baik provinsi maupun kota. Yang paling diantisipasi adalah kepadatan di Balikpapan. Karena itu dirinya sudah meminta kepada agen perjalanan wisata untuk benar-benar bisa mengatur waktu agar setiap tamu tidak terjebak lama dalam kemacetan selama kunjungannya ke Kaltim.

MOMENTUM 17 AGUSTUS

Dalam momen libur sekolah tahun ini, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim belum melihat adanya pergerakan signifikan terhadap kunjungan wisatawan dari luar daerah. Adapun terjadi peningkatan namun tidak sebesar saat momen Lebaran atau cuti bersama. Pun adanya peningkatan kunjungan ke Kaltim lebih karena adanya momentum 17 Agustus di IKN nanti.

   Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi menjelaskan, adapun peningkatan kunjungan wisata berkisar 10 persen dibandingkan hari normal. Khususnya saat akhir pekan. Di mana wisata pantai masih menjadi andalan wisatawan khususnya lokal.

  “Peningkatan pasti ada. Namun karena kondisinya meski anak libur sekolah, namun orangtua mereka tidak. Jadi peningkatan itu lebih tampak adanya di weekend,” ungkap Baihaqi, Sabtu (6/7).

  Untuk daerah destinasi, lanjut dia, masih berfokus di Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk Samarinda, tempat-tempat rekreasi buatan dan taman-taman menjadi tujuan kunjungan. Begitu pula di Kukar yang dituju adalah tempat rekreasi, hiburan, budaya dan edukasi seperti museum. Sementara di Balikpapan, pantai menjadi primadona.

Baca Juga :  Beri Pelatihan Pengelolaan Objek Wisata Kepada Masyarakat

  “Di Samarinda juga ramai Susur Mahakam. Tetapi ada pergeseran pula. Di mana saat ini tampak adanya pergerkan masyarakat Paser dan PPU (Penajam Paser Utara) yang orangtuanya membawa anak-anak mereka berlibur ke tempat wisata edukasi dan hiburan,” ucapnya.

   Baihaqi menyebut, era saat ini banyak masyarakat yang tertarik berwisata karena melihat promosi-promosi yang ada di media dan media sosial. Apalagi dilihatnya, pengelola wisata saat ini punya media sosial yang dikelola secara profesional termasuk melalui endorsement. Namun diingatkannya, setiap promosi harus dibuat sesuai kondisi sebenarnya. Dirinya juga melihat pengelola wisata di Kaltim sudah banyak melakukan pembenahan. Di sisi lain melakukan pembinaan dan monitoring.

  “Tentu kami terus menggalakkan promosi ini khususnya tempat-tempat wisata lokal yang ada di sekitar kita. Dan saya melihat promosi melalui media sosial ini atraktif. Berhasil memikat masyarakat untuk berkunjung,” ucapnya.

  Untuk persiapan kedatangan kunjungan 17 Agustus nanti, Dispar Kaltim akan fokus terhadap destinasi wisata di sekitar IKN. Meliputi Balikpapan, PPU, dan Kukar. Mulai Bukit Bengkirai lalu Gua Tapak Raja hingga ke Mentawir untuk melihat mangrove. Adapun wisata pantai, banyak diarahkan ke sejumlah pantai di Balikpapan. Termasuk PPU dengan mengandalkan Pantai Nipah-Nipah.

Baca Juga :  Kemenparekraf Pastikan Dua Iven Jayawijaya Masuk Dalam KEN

“Kami arahkan juga ke sejumlah lokasi oleh-oleh dan UMKM-nya. Kami arahkan juga ke tempat pembuatan batik sampai di PPU itu juga ada penangkaran rusa. Kalau ada tamu yang stay lebih lama, maka kita arahkan ke Samarinda. Di sana ada Desa Pampang. Kalau lebih lama lagi stay-nya, kami bawa ke Tenggarong,” ungkapnya.

  Namun ada tantangan, adanya kepadatan lalu lintas. Dirinya menyebut, menyerahkannya kepada instansi terkait seperti Dinas Perhubungan baik provinsi maupun kota. Yang paling diantisipasi adalah kepadatan di Balikpapan. Karena itu dirinya sudah meminta kepada agen perjalanan wisata untuk benar-benar bisa mengatur waktu agar setiap tamu tidak terjebak lama dalam kemacetan selama kunjungannya ke Kaltim.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya