Sementara Khahabey kini dalam ancaman serius menuju kepunahan akibat konsumsi manusia dalam jumlah besar tanpa budidaya dan menjadi makanan ikan-ikan asing: ikan gabus toraja dan ikan lohan, yang juga hidup dan berkembang sangat pesat di dalam Danau Sentani semakin memperlancar kepunahan ikan gabus endemik Danau Sentani.
Karena itu, perlu ada upaya penyelamatan ikan gabus dan ekosistemnya. Sebab saat ini, nelayan Danau Sentani mengalami kesulitan mendapatkan khahabey atau ikan gabus asli Danau Sentani. Setiap saat jumlah tangkapan mereka terus menurun, tidak seperti di waktu 10 sampai 20 tahun sebelumnya yang jumlah tangkapannya sangat banyak.
“Tidak seperti sekarang, justru ikan lohan dan gabus toraja yang sangat banyak,” kata Marlina, salah satu pedagang ikan di Pasar Phara Sentani belum lama ini. Ia menegaskan bahwa para nelayan di Danau Sentani memiliki keluha yang sama yakni kesulitan mendapatkan ikan gabus secara maksimal.
“Keluhan ini tidak bisa dipandang remeh. Semua pihak perlu berpikir dan bertindak cepat sebelum punah. Jangan ada cerita Gabus Sentani punah seperti ikan gergaji yang kini hanya bisa ditemukan dalam literatur-literatur di perpustakaan dan museum,” bebernya. Ia menyampaikan untuk harga ikan Gabus Sentani biasanya dibanderol Rp 250 ribu yang isi bisa 9 ekor ikan.
Menurut Marlina, ikan gabus asli Danau Sentani beda dengan ikan gabus yang ada di sungai secara bentuk, secara rasa, maupun dari warna ikannya, karena ikan gabus asli Sentani terbukti banyak kandungan manfaatnya untuk manusia terutama orang yang sedang sakit luka, dengan mengkonsumsi ikan ini maka luka akan cepat sembuh, sedangkan untuk pertumbuhan anak ikan ini jika dikonsumsi anak bisa semakin pertumbuhannya bagus karena mengandung banyak protein, Gizi dan lainnya dan bisa menambah kecerdasan otak anak
Untuk ikan gabus banyak diburu untuk dikonsumsi maupun untuk kesehatan dimana dalam penyembuhan penyakit, ikan gabus asli Danau Sentani hidupnya bisa ditemukan di Danau Sentani saja sedangkan ikan gabus dan ikan lainnya bisa hidup di mana saja. Sehingga masyarakat menyebutnya ikan gabus asli danau Sentani dengan cita khas rasa daging ikan yang manis, gurih dan lembut.
“Ikan gabus asli danau Sentani sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Sentani, setiap acara pasti ada ikan ini dimasak kuah bening atau kuah kuning. Hanya saja sekarang memang dicari cukup sulit tidak seperti dulu akibat adanya ikan merah louhan yang semakin banyak dan mendominasi danau Sentani, termasuk ikan predator gabus jenis lainnya yang hidup di Danau Sentani,”ungkapnya.
Diakui, masuknya ikan-ikan eksotik atau ikan-ikan asing ke Danau Sentani tanpa memperhatikan perkembangannya yang sangat pesat. Kedua jenis ikan asing di Danau Sentani yang jadi pemangsa, predator bagi ikan gabus Danau Sentani adalah ikan gabus toraja (gastor) dan ikan lohan – warna kuning/ merah yang setiap saat memangsa ikan gabus asli danau Sentani. Akibatnya, populasi ikan ini semakin berkurang karena telur dan larvanya pun dijadikan makanan kedua ikan predator ini.
Hal lainnya yang membuat ikan gabus asli danau Sentani berkurang tentu dampak dari air danaunya yang sudah tercemar oleh berbagai limbah yang masuk ke Danau Sentani. Selain itu, ikan gabus asli danau Sentani sulit ditemui dan ditangkap nelayan jika arus airnya kencang, apalagi seperti musim penghujan seperti saat ini tentu keberadaan ikan gabus asli danau Sentani sangat susah dicari dan ditangkap.