Sementara ada keterangan lain menyebut jika Ica diduga adalah anak angkat. Anak yang diadopsi. “Pasalnya saat kejadian orang tuanya tidak menunjukan sedikit pun sikap kepanik. Justru, kerabat dan tetanggalah yang sibuk mencari keberadaan Ica saat itu. Anehnya lagi, pencarian juga dilakukan di malam hari. Kenapa tidak di siang hari saja yang lebih memudahkan, hingga anggapan anak sekecil itu diculik mahluk halus. Mustahil anak sekecil itu malam-malam ke kolam,” beber pemuda itu.
Orang tua Ica yang berjualan sembako dan aneka minuman itu juga dianggap warga kurang bersosialisasi. Keberadaan mereka baru sebulanan, hari-harinya lebih memilih berada di dalam toko sembari main Hp, sedangkan Ica dibiarkan sendirian bermain di luar tanpa pengawasan. Saat sang suami mengaji juga terlihat sang istri masih sibuk bermain Hp.
Sementara itu, saat Cenderawasih Pos menyambangi lapak jualan orang tua Ica, Sabtu (5/4) kemarin. Lapak mereka baru buka saat siang, itu pun pintunya hanya dibuka setengahnya, sedangkan pagi hari sekitar pukul 09.00 WIT hingga pukul 11.00 WIT masih tertutup rapat. Tak ada aktivitas berjualan, sore harinya barulah orang tua dan kerabat melakukan pengajian untuk almarhum.
Saat ditemui pekan kemarin nampak ayah Ica, Sudirman terlihat ngobrol dengan polisi yang sejak siang sudah berada di lokasi untuk melakukan penggeledahan termasuk lapak orang tua Ica dan beberapa lapak lainnya ikut digeledah. Saat ngobrol di teras lapak dengan anggota, orang tua Ica terlihat santai sembari merokok. Menggunakan sarung, ia meladeni setiap pertanyaan yang ditanyakan.
Sementara terkait lokasi kediaman dan kolam yang menjadi TKP digambarkan bahwa di jalan utama Koya Barat, ada ruko semi permanen atau bangun papan yang berjumlah 7 petak, salah satu petaknya diokontrak oleh Sudirman dan istrinya.
Sementara untuk lokasi ditemukannya, tidak jauh dari ruko atau tempat usaha orang tuanya, yang diperkirakan sekitar 120-150 meter dibelakang ruko tersebut. Kolam di belakang rumah korban ada dua petak. Petak yang paling depan posisinya pas di belakang rumah korban, namun pada petak kedua tidak terlalu luas seperti yang di depan.
Korban ini ditemukan di kolam petak kedua dengan posisi pas di pinggir kolam, yang saat ini sudah dipasangi garis polisi. Menurut warga kedua kolam ini memiliki kedalaman yang berbeda. Ada yang hanya 1 meter namun ada juga sekitar 2 meter. Sedangkan akses untuk masuk ke lokasi ditemukannya korban, ada dua jalan alternatif yang dekat, yang pertama lewat belakang ruko atau rumah korban diatas pematang kolam yang sempit dan yang kedua lewat di toko bahan bangunan yang bersebelahan dengan ruko yang ditempati orang tua korban.