Tuesday, July 1, 2025
25.1 C
Jayapura

Kondisi Masih Memprihatinkan, Sejumlah Warga Berlatih Untuk Ikuti Lomba

Melihat Persiapan Warga Kampung Nelayan Hamadi Menyambut Rencana Festival

Untuk mendorong pengembangan potensi wisata di setiap kampung, Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pariwisata mendorong digelar even Festival di kampung-kampung. Dimana selain Festival di Kampung Yoka, Festival Kelapa Muda di Skouw, juga rencana Festival Kampung Nelayan di Hamadi. Lantas seperti apa persiapan dan kondisi di kampung nelayan ini?

Laporan: Jimianus Karlodi-Jayapura

Festival Kampung Nelayan akan kembali digelar pada bulan Juli 2024 mendatang, namun kondisi tempat wisata yang sempat menarik perhatian masyarakat Kota Jayapura ini, kini masih memprihatikan. Masih butuh berbagai persiapan dan penataan, mulai dari pengecetan hingga  renovasi jembatan penghubung di Kampung Nelayan di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan ini.    

   Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Jembatan Kampung Nelayan yang berlokasi di belakang Kompleks Hanurata, Hamadi  Kota Jayapura makin tak terawat, sempat viral tempat ini dulunya menjadi satu spot wisata buruan masyarakat Kota Jayapura.

Baca Juga :  Ikan dan Cumi-cumi yang Banyak Diburu, Tak Dapat Ikan Tetap Puas

  Minimnya perawatan membuat jembatan tersebut kini terlihat kumuh dan tercium bau tidak sedap di sekitar jembatan. Toilet, dan Papan nama Kampung Nelayan terlihat rusak, tembok sepanjang jembatan pun dicoret-coret, serta sampah-sampah berserakan oleh orang yang tidak bertangungjawab  membuat jembatan ini terlihat jorok dan kumuh. terlihat juga sisa-sisa percikan pinang di sepanjang tembok jembatan kampung nelayan tersebut.

  Tak hanya jembatan jeramba yang  terlihat kumuh, kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya, membuat banyak sisa limbah rumah tangga dari warga sekitar yang dibuang sembarangan di laut. Hal ini membuat di sekitar lokasi mencium bau yang tidak sedap.

   Jembatan penyebrangan  yang terbuat dari rangkaian besi, tampak lapuk dan berkarat, kondisi ini pun sangat mengkhawatirkan, mengingat warga yang tinggal di sekitar maupun yang berkepentingan di situ masih menggunakan jembatan tersebut untuk penyeberangan.

Baca Juga :  Solusi Efektif Pembelajaran di Tengah Kekayaan Budaya dan Tantangan Geografis

   Padahal dari informasi yang Cenderawasih Pos peroleh,  Festival Kampung Nelayan yang dirancang Pemkot  Jayapura melalui Dinas Pariwisata akan ada berbagai kegiatan yang digelar untuk meramaikan dan menarik perhatian publik.

   Diantaranya, pemerintah akan membuka perlombaan seperti lomba kole-kole (lomba dayung tanpa mengunakan dayung, hanya pakai tangan), lomba perahu hias, dan lomba renang. Tak hanya itu, Pemkot juga akan menghadirkan artis dan penyanyi lokal untuk meramaikan festival itu.

   Diketahui tema Festival Kampung Nelayan tahun ini ialah makan ikan atau jamannya makan ikan asar (Jamaika). Jadi nantinya dalam festival tersebut para Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan mempersiapkan menu-menu masakan yang berbahan dasar ikan maupun souvenir yang berbentuk ikan.

Melihat Persiapan Warga Kampung Nelayan Hamadi Menyambut Rencana Festival

Untuk mendorong pengembangan potensi wisata di setiap kampung, Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pariwisata mendorong digelar even Festival di kampung-kampung. Dimana selain Festival di Kampung Yoka, Festival Kelapa Muda di Skouw, juga rencana Festival Kampung Nelayan di Hamadi. Lantas seperti apa persiapan dan kondisi di kampung nelayan ini?

Laporan: Jimianus Karlodi-Jayapura

Festival Kampung Nelayan akan kembali digelar pada bulan Juli 2024 mendatang, namun kondisi tempat wisata yang sempat menarik perhatian masyarakat Kota Jayapura ini, kini masih memprihatikan. Masih butuh berbagai persiapan dan penataan, mulai dari pengecetan hingga  renovasi jembatan penghubung di Kampung Nelayan di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan ini.    

   Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Jembatan Kampung Nelayan yang berlokasi di belakang Kompleks Hanurata, Hamadi  Kota Jayapura makin tak terawat, sempat viral tempat ini dulunya menjadi satu spot wisata buruan masyarakat Kota Jayapura.

Baca Juga :  Konflik Terus Berulang, Perempuan dan Anak Kerap Jadi Korban

  Minimnya perawatan membuat jembatan tersebut kini terlihat kumuh dan tercium bau tidak sedap di sekitar jembatan. Toilet, dan Papan nama Kampung Nelayan terlihat rusak, tembok sepanjang jembatan pun dicoret-coret, serta sampah-sampah berserakan oleh orang yang tidak bertangungjawab  membuat jembatan ini terlihat jorok dan kumuh. terlihat juga sisa-sisa percikan pinang di sepanjang tembok jembatan kampung nelayan tersebut.

  Tak hanya jembatan jeramba yang  terlihat kumuh, kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya, membuat banyak sisa limbah rumah tangga dari warga sekitar yang dibuang sembarangan di laut. Hal ini membuat di sekitar lokasi mencium bau yang tidak sedap.

   Jembatan penyebrangan  yang terbuat dari rangkaian besi, tampak lapuk dan berkarat, kondisi ini pun sangat mengkhawatirkan, mengingat warga yang tinggal di sekitar maupun yang berkepentingan di situ masih menggunakan jembatan tersebut untuk penyeberangan.

Baca Juga :  ASN Pemprov Diarahkan Melayat, Pegawai Pemkot 70% Berkantor

   Padahal dari informasi yang Cenderawasih Pos peroleh,  Festival Kampung Nelayan yang dirancang Pemkot  Jayapura melalui Dinas Pariwisata akan ada berbagai kegiatan yang digelar untuk meramaikan dan menarik perhatian publik.

   Diantaranya, pemerintah akan membuka perlombaan seperti lomba kole-kole (lomba dayung tanpa mengunakan dayung, hanya pakai tangan), lomba perahu hias, dan lomba renang. Tak hanya itu, Pemkot juga akan menghadirkan artis dan penyanyi lokal untuk meramaikan festival itu.

   Diketahui tema Festival Kampung Nelayan tahun ini ialah makan ikan atau jamannya makan ikan asar (Jamaika). Jadi nantinya dalam festival tersebut para Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan mempersiapkan menu-menu masakan yang berbahan dasar ikan maupun souvenir yang berbentuk ikan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya