Melihat Kendala Pelaksanaan PIN Polio di Papua Pasca Pemekaran Tiga DOB
Virus polio hingga kini masih menjadi ancaman serius, termasuk di Tanah Papua. Apalagi, di sejumlah kabupaten seperti di Mimika, Nduga dan beberapa kabupaten dilaporkan masih ada temuan kasus polio. Lantas sejauh mana pelaksanaan dan sasaran pekan imuniasi polio di Papua sekarang?
Laporan: Elfira_JAYAPURA
Pencanangan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio tingkat Provinsi Papua telah dilakukan di Kampung Syoribu, Distrik Poiru, Kabupaten Biak Numfor, Sabtu (25/5) lalu. Setelah itu, disusul pada 27 Mei kemarin, beberapa kabupaten/kota di wilayah Papua melakukan PIN polio kepada anak usia 0 bulan hingga 7 tahun.
Untuk Provinsi Papua sendiri, berdasarkan data Dinas Kesehatan, total sasaran PIN polio di Papua sebanyak 188.659. Dengan sasaran usia 0-59 bulan sebanyak 109.232. Sedangkan sasaran 5-7 tahun sebanyak 52.511 dan sasaran 7 tahun sebanyak 26.916.
Kepala Dinas Kesehatan, Provinsi Papua, Robby Kayame, menargetkan cakupan vaksinasi polio di Papua 95 persen dengan empat putaran. Target lainnya, seluruh anak usia 0 bulan hingga 7 tahun dan seluruh kabupaten/kota tercapai vaksinasinya.
“Yang terpenting adalah keterlibatan seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali, karena ini menyangkut wabah darurat kemanusiaan, maka dalam kondisi darurat yang sangat penting adalah komitmen pemerintah daerah untuk bagaimana mendukung dan menyelenggarakan PIN polio ini,” ucap Robby Kayame, kepada Cenderawasih Pos, Kamis (30/5).
Selain itu, pemerintah memastikan ketersediaan anggaran saat pelaksanaan PIN polio dan dukungan dari seluruh elemen untuk menyelamatkan masyarakat terutama anak anak di wilayahnya masing masing.
Dari pelaksanaan PIN polio ini, kemudian akan dinilai oleh pemerintah pusat dan juga WHO Badan Kesehatan Dunia terkait daerah mana yang bebas polio dan daerah mana yang masih terdapat kasus polio.