Tuesday, February 4, 2025
30.7 C
Jayapura

Lebih dari 700 turis dari Berbagai Negara Tiap Datang ke Isyo Hill

Bincang-bincang dengan Pendiri Ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif, Alex Waisimon

Ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif, salah satu spot wisata dunia, yang menyajikan keindahan satwa endemik Papua.

Laporan : Yohana_SENTANI

Kabupaten Jayapura memiliki salah satu kawasan ekowisata kelas dunia, yaitu  Isyo Hills Rephang Muaif, Distrik Nimboran, yang mana kawasan ekowisata ini pengunjung bisa melihat satwa endemik Papua yaitu burung Cenderawasih, Kasuari dan Mambruk.

Khusus untuk burung Cenderawasih ada 6 spesies, selain itu Kasuari dan Mambruk masing-masing satu spesies, hanya saja untuk Burung Kasuari Papua berbeda dengan Burung Kasuari dari daerah lainnya.

Untuk kawasan ekowisata itu sendiri, memiliki luas lahan 16 hektar yang berdiri dari Kampung Yenggu lama dan Yenggu Baru, setiap wisatawan yang ingin menyaksikan satwa endemik Papua ini, diwajibkan untuk menginap terlebih dahulu, karena untuk menjumpai secara langsung satwa-satwa tersebut, hanya dapat dilihat pada pagi hari.

Baca Juga :  Boaz Is Back

Untuk menyaksikan langsung satwa endemik Papua ini, para pengunjung bisa merogok kocek Rp 1,5 juta untuk biaya perharinya.

Ada penginapan yang disediakan, waktu yang dibutuhkan bisa lebih dari 2 hari, yakni menginap di penginapan satu hari, lanjutkan perjalanan ke hutan, kemudian menginap di hutan karena pagi-pagi buta baru pengunjung dapat menyaksikan langsung satwa endemik Papua secara langsung.

Bincang-bincang dengan Pendiri Ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif, Alex Waisimon

Ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif, salah satu spot wisata dunia, yang menyajikan keindahan satwa endemik Papua.

Laporan : Yohana_SENTANI

Kabupaten Jayapura memiliki salah satu kawasan ekowisata kelas dunia, yaitu  Isyo Hills Rephang Muaif, Distrik Nimboran, yang mana kawasan ekowisata ini pengunjung bisa melihat satwa endemik Papua yaitu burung Cenderawasih, Kasuari dan Mambruk.

Khusus untuk burung Cenderawasih ada 6 spesies, selain itu Kasuari dan Mambruk masing-masing satu spesies, hanya saja untuk Burung Kasuari Papua berbeda dengan Burung Kasuari dari daerah lainnya.

Untuk kawasan ekowisata itu sendiri, memiliki luas lahan 16 hektar yang berdiri dari Kampung Yenggu lama dan Yenggu Baru, setiap wisatawan yang ingin menyaksikan satwa endemik Papua ini, diwajibkan untuk menginap terlebih dahulu, karena untuk menjumpai secara langsung satwa-satwa tersebut, hanya dapat dilihat pada pagi hari.

Baca Juga :  Dengan Perkada Jamin Semua Program Kebutuhan Masyarakat Tetap Dibiayai

Untuk menyaksikan langsung satwa endemik Papua ini, para pengunjung bisa merogok kocek Rp 1,5 juta untuk biaya perharinya.

Ada penginapan yang disediakan, waktu yang dibutuhkan bisa lebih dari 2 hari, yakni menginap di penginapan satu hari, lanjutkan perjalanan ke hutan, kemudian menginap di hutan karena pagi-pagi buta baru pengunjung dapat menyaksikan langsung satwa endemik Papua secara langsung.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/