Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

 Banyak Bawa Ide-ide “Gila” yang Mendorong Semangat dan Sinergitas

Letkol Laut (P) Apriles Lusien Sukirno, Putra Papua Pertama Menjabat Danlanal Timika

Di jajaran TNI AL, beberapa putra Papua memang  sempat meraih bintang atau pangkat perwira tinggi yang cukup dikenal masyarakat di Papua. Sebut saja seperti Freddy Numberi, Dick Henk Wabiser. Meski era mereka telah berlalu, namun muncul lagi putra asli Papua yang sangat potensial memimpin di lingkungan TNI AL ke depan. Salah satunya, Letkol Laut (P) Apriles Lusien Sukirno, M Han., M.Trs.Opsla yang baru empat bulan ini menjabat sebagai Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Timika.

Laporan: Agung Tri Handono, Mimika

SERATUS meter dari mata jalan protokol menuju kantor Perwakilan Lanal Timika, kondisi jalannya terasa tidak nyaman untuk dilewati. Jalan bebatuan, membuat kendaraan harus berjalan pelan agar tidak terguncang-guncang. Memang sungguh ironis, di daerah yang dikenal hasil tambangnya di dunia ini, ternyata masih ada jalan rusak dan belum diaspal.

   Kondisi jalan yang rusak ini, berbanding terbalik dengan kehangatan di lingkungan Lanal Timika sejak kehadiran Letkol Laut (P) Apriles Lusein Sukirno sebagai pimpinan di tempat itu. Lingkungan TNI yang biasanya ketat, ini justru sangat welcome atau terbuka dengan masyarakat di sekitar.

   Seperti sore itu, anak-anak bermain bola kaki di halaman kantor Perwakilan Lanal Timika yang tidak begitu luas. Namun, ketika Danlanal Apriles hendak pulang, spontan tanpa disuruh, anak-anak itu berbaris di sekitar pintu gerbang. Danlanal Apriles pun membuka  kedua sisi jendela  saat mobil dinas melaju pulang melewati anak-anak. Satu persatu anak-anak SD yang besar hingga kecil yang dilewati langsung memberikan penghormatan. “Siap grak…hormat komandan!!,” teriak  anak-anak bersahutan sembari berdiri tegap di kanan kiri jalan dengan memberi tanda hormat ala militer semampunya.

    Tidak hanya itu, dalam empat bulan memimpin  Lanal Timika, bentuk perhatian yang besar kepada jajarannya di bawahnya, mampu menumbuhkan semangat dan ikatan kekeluargaan yang begitu kuat. Seperti yang terlihat pada pagi harinya, saat ada satu perwira pertama, seorang wanita asli Papua yang telah purna tugas atau pensiun, Letda KH W/Har Jean Maro. Danlanal memberikan penghargaan dalam bentuk upacara pelepasan, dengan tari-tarian maupun atraksi dari anggota Saka Bahari. Hal ini, kini menjadi tradisi baru di Lanal Mimika.

  “Sangat-sangat bangga dan terharu, baru pertama di Lanal Timika memberikan penghargaan kepada anggota yang pensiun dengan acara seperti ini,”ujar Jean Maro penuh haru.

  Perubahan banyak terjadi di lingkungan Lanal Timika, begitu pun saat acara ulang tahun Lanal belum lama ini. Sejumlah masyarakat turut hadir dan secara sukarela menyumbang tarian dan atraksi lainnya untuk meramaikan. Banyak ide-ide “gila” lainnya yang dilakukan yang membawa perubahan, di tengah kondisi dan permasalahan yang dihadapi

   Letkol Laut (P) Apriles Lusein Sukirno mengaku apa yang dilakukan ini merupakan bentuk terimakasih atas kepercayaan dari pimpinan dalam hal ini Kasal Laksamana Yudho Margono, SE, MM yang mempercayakan dirinya,  putra asli Papua pertama untuk menjabat  sebagai komandan Lanal ke-17 di Timika, sejak 6 April 2022 lalu.

Baca Juga :  Bukan Sekedar Tradisi, Pondok Natal Harus Dimaknai

   Perwira menengah, keturunan Serui Papua ini mengaku tantangan besar dirasakan saat awal menjabat, dimana saat itu di Papua banyak kegiatan penembakan terhadap aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, termasuk marinir di daerah pegunungan Papua.  Hal ini juga menjadi atensi penuh, sebab Mimika juga dinilai sebagai daerah rawan terkendali. Artinya, rawan karena potensi kontak tembak yang cukup tinggi, terkendali karena  aparat bisa kendalikan.

   Selain itu, Lanal Timika yang berada di bawah Lantamal XI Merauke punya wilayah yang luas dari batas batu  sampai laut Aru. Meski fokus tugas utamnya di laut, namun Danlanal Apriles juga tidak lupa wilayah darat.

   Apriles yang merupakan anak dari seorang ibu bermarga Wayoi ini, mengaku sebelum menjabat dirinya harus punya gambaran situasi umum di wilayah tugasnya. Selain itu, yang harus ia pedomani adalah 7 perintah harian Kasal. Antara lain meningkatkan kualitas personel, meningkatkan sinergitas dengan  unsur lain dan membawa hati masyarakat. “Hal ini (dekat dengan masyarakat)  yang sangat penting bagi saya,”ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (1/8).

   Pria yang berulang tahun setiap 19 April ini,  mengaku sebagaimana perintah Kasal,  sebagai TNI harus bisa merubah pola pikir.  TNI hadir sebagai pelindung, saudara bagi masyarakat. Hal ini juga yang juga  ditekankan oleh Panglima TNI  Jenderal Andika saat kunjungan ke Jayapura, terutama satuan bawah di daerah konflik, harus dilakukan pendekatan dengan komunikasi sosial dan kearifan lokal.

  “Bagi saya ini adalah tantangan, karena saya putra daerah pertama menjabat Danlanal Timika, kalau tidak berhasil ke depan, saya dianggap gagal melakukan pendekatan dengan kultur dan budaya masyarakat saya sendiri.”ujar alumni Akademi Angkatan Laut Tahun 2001 ini.

   Setelah menjabat Danlanal Timika, Apriles mengaku punya visi dan misi yang tidak terlalu muluk-muluk. Hanya ingin tingkatkan sinergitas di daerah. Seperti halnya saat polemik perebutan ibu kota Papua Tengah, yang akhirnya ke Nabire,  tidak ada masalah, pihaknya tetap fokus pada tugas dan tanggung jawabnya, bersinergi dengan aparat keamanan dan unsur pimpinan daerah.

  “Saya juga memberikan  perhatian terhadap peningkatan kemampuan dan kesejahtarean personel, ingatkan di daerah konflik, harus tetap waspada, jangan lengah sedikit pun,”ujarnya.

   Bentuk perhatian yang dilakukan terhadap anggotanya,  dengan melakukan tatap muka dengan seluruh personel, Jalasenastri, PNS dan honer,. Bahkan bagi anggota TNI dan keluarganya yang terpisah karena tugas, seperti  yang ada keluarga di Jawa dan pos-pos juga tak luput dari perhatiannya.

  “Saya lakukan Vicon (video conference)  dengan mereka yang ada di pos-pos, Lanal Timika membawahi  4 pos yang di-BKO Kodam maupun Satgas Amole. Ini supaya keluarga besar  tahu kondisi keluarga di pos, karena ada istri dan anak dengan alasan kerja atau sekolah harus terpisah. Ini saya cek satu per satu,”tuturnya.

Baca Juga :  Motor Bisa Tempuh Jarak 100 Km Tiap Kali Baterai Penuh

  Menurutnya keharmonisan keluarga sangat penting, meski berjauhan karena tugas negara. Pengecekan ini juga untuk mengetahui seberapa sering  personel Lanal Timika komunikasi dengan keluarga.

  Menariknya,  bagi anggota yang sudah lama berjauhan ini, Danlanal Ardiles ini memberikan kebijakan untuk membantu anggotanya membiayai untuk mendatangkan istri, membantu izin cuti dengan bantuan tiket pulang pergi. “Kita jadwalkan, bagi anggota yang istrinya belum datang, bisa datangkan supaya tahu kondisi Lanal Timika dan ada rasa bangga tugas di Lanal Timika,”tandasnya.

   Selain kegiatan internal, Danlanal Apriles juga aktif melakukan kegiatan di luar. Bukan untuk menonjolkan diri, tapi terutama untuk membangun sinergitas, yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, saat HUT Bhayangkara lalu, Lanal Timika memberikan kejutan ke Kapolres.

  “Saat itu, Kapolres sedang rapat untuk mengatasi aksi demo. Saat rapat sedang tegang, kita datang dengan mobil patroli dan bunyi sirene, dengan pasukan lengkap. Kita berikan kue ulang tahun ke Kapolres,”ujarnya sembari tersenyum simpul mengingat suasana saat itu.

  Letkol Apriles yang mantan Dan Tim Intel di Lantamal X Jayapura ini,  mengaku juga memiliki inisiatif untuk mengumpulkan intelijen dari Satgas maupun aparat terirorial, untuk membangun sinergi dan grup WA Intelijen. “Pengalaman saya di Tim Intel di Jayapura,  intelijen antar satuan ini kurang di unsur jejaring. Kurang terkonekting. Setelah kita kumpul bikin grup, Intel Satgas, senang, baru kali ini Danlanal kumpulkan intel,”ujar Apriles yang mengaku menjalin hubungan baik dengan wartawan untuk menginformasikan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat.

  Hal lain yang sudah dilakukan, yakni mengumpulkan Forkompimda Maritim, baik dari Basarnas, Dishub, dinas Perikan dan Kelautan, Karantina dan lainnya. Terakhir, mereka berkumpul tahun 2016, namun sekian lama apalagi ada pandemi, baru kali ini berkumpul lagi. “Kita jadwalkan tatap muka rutin tiap bulan, ini penting kalau adan undang-undang atau aturan baru yang perlu dibahas bersama di tingkat daerah,”jelasnya.

   Diakui banyak masalah dan tantangan yang harus dihadapi bersama, seperti tingginya kasus kecelakaan laut, minimnya alutsista yang ada di Lanal Mimika dan lainnya. Namun, pihaknya bersyukur bahwa TNI AL membantu alusista berupa kapal sea hunter dan RIB untuk operasional dan pengamanan wilayah Aru, meski belum ada Alusista yang besar untuk menjangkau wilayah laut yang luas.

  “Ini tantangan bagi kita, karena tentara ditempatkan dimanapun harus siap.”ujar Letkol Apriles yang meyakini  pmpinan yang handal, dilahirkan di tempat yang susah. “Di tempat yang banyak tantangan, pasti akan muncul pimpinan inovatif, untuk menyelesaikan masalah.”pungkasnya. (*/nat)

Letkol Laut (P) Apriles Lusien Sukirno, Putra Papua Pertama Menjabat Danlanal Timika

Di jajaran TNI AL, beberapa putra Papua memang  sempat meraih bintang atau pangkat perwira tinggi yang cukup dikenal masyarakat di Papua. Sebut saja seperti Freddy Numberi, Dick Henk Wabiser. Meski era mereka telah berlalu, namun muncul lagi putra asli Papua yang sangat potensial memimpin di lingkungan TNI AL ke depan. Salah satunya, Letkol Laut (P) Apriles Lusien Sukirno, M Han., M.Trs.Opsla yang baru empat bulan ini menjabat sebagai Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Timika.

Laporan: Agung Tri Handono, Mimika

SERATUS meter dari mata jalan protokol menuju kantor Perwakilan Lanal Timika, kondisi jalannya terasa tidak nyaman untuk dilewati. Jalan bebatuan, membuat kendaraan harus berjalan pelan agar tidak terguncang-guncang. Memang sungguh ironis, di daerah yang dikenal hasil tambangnya di dunia ini, ternyata masih ada jalan rusak dan belum diaspal.

   Kondisi jalan yang rusak ini, berbanding terbalik dengan kehangatan di lingkungan Lanal Timika sejak kehadiran Letkol Laut (P) Apriles Lusein Sukirno sebagai pimpinan di tempat itu. Lingkungan TNI yang biasanya ketat, ini justru sangat welcome atau terbuka dengan masyarakat di sekitar.

   Seperti sore itu, anak-anak bermain bola kaki di halaman kantor Perwakilan Lanal Timika yang tidak begitu luas. Namun, ketika Danlanal Apriles hendak pulang, spontan tanpa disuruh, anak-anak itu berbaris di sekitar pintu gerbang. Danlanal Apriles pun membuka  kedua sisi jendela  saat mobil dinas melaju pulang melewati anak-anak. Satu persatu anak-anak SD yang besar hingga kecil yang dilewati langsung memberikan penghormatan. “Siap grak…hormat komandan!!,” teriak  anak-anak bersahutan sembari berdiri tegap di kanan kiri jalan dengan memberi tanda hormat ala militer semampunya.

    Tidak hanya itu, dalam empat bulan memimpin  Lanal Timika, bentuk perhatian yang besar kepada jajarannya di bawahnya, mampu menumbuhkan semangat dan ikatan kekeluargaan yang begitu kuat. Seperti yang terlihat pada pagi harinya, saat ada satu perwira pertama, seorang wanita asli Papua yang telah purna tugas atau pensiun, Letda KH W/Har Jean Maro. Danlanal memberikan penghargaan dalam bentuk upacara pelepasan, dengan tari-tarian maupun atraksi dari anggota Saka Bahari. Hal ini, kini menjadi tradisi baru di Lanal Mimika.

  “Sangat-sangat bangga dan terharu, baru pertama di Lanal Timika memberikan penghargaan kepada anggota yang pensiun dengan acara seperti ini,”ujar Jean Maro penuh haru.

  Perubahan banyak terjadi di lingkungan Lanal Timika, begitu pun saat acara ulang tahun Lanal belum lama ini. Sejumlah masyarakat turut hadir dan secara sukarela menyumbang tarian dan atraksi lainnya untuk meramaikan. Banyak ide-ide “gila” lainnya yang dilakukan yang membawa perubahan, di tengah kondisi dan permasalahan yang dihadapi

   Letkol Laut (P) Apriles Lusein Sukirno mengaku apa yang dilakukan ini merupakan bentuk terimakasih atas kepercayaan dari pimpinan dalam hal ini Kasal Laksamana Yudho Margono, SE, MM yang mempercayakan dirinya,  putra asli Papua pertama untuk menjabat  sebagai komandan Lanal ke-17 di Timika, sejak 6 April 2022 lalu.

Baca Juga :  Bukan Sekedar Tradisi, Pondok Natal Harus Dimaknai

   Perwira menengah, keturunan Serui Papua ini mengaku tantangan besar dirasakan saat awal menjabat, dimana saat itu di Papua banyak kegiatan penembakan terhadap aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, termasuk marinir di daerah pegunungan Papua.  Hal ini juga menjadi atensi penuh, sebab Mimika juga dinilai sebagai daerah rawan terkendali. Artinya, rawan karena potensi kontak tembak yang cukup tinggi, terkendali karena  aparat bisa kendalikan.

   Selain itu, Lanal Timika yang berada di bawah Lantamal XI Merauke punya wilayah yang luas dari batas batu  sampai laut Aru. Meski fokus tugas utamnya di laut, namun Danlanal Apriles juga tidak lupa wilayah darat.

   Apriles yang merupakan anak dari seorang ibu bermarga Wayoi ini, mengaku sebelum menjabat dirinya harus punya gambaran situasi umum di wilayah tugasnya. Selain itu, yang harus ia pedomani adalah 7 perintah harian Kasal. Antara lain meningkatkan kualitas personel, meningkatkan sinergitas dengan  unsur lain dan membawa hati masyarakat. “Hal ini (dekat dengan masyarakat)  yang sangat penting bagi saya,”ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (1/8).

   Pria yang berulang tahun setiap 19 April ini,  mengaku sebagaimana perintah Kasal,  sebagai TNI harus bisa merubah pola pikir.  TNI hadir sebagai pelindung, saudara bagi masyarakat. Hal ini juga yang juga  ditekankan oleh Panglima TNI  Jenderal Andika saat kunjungan ke Jayapura, terutama satuan bawah di daerah konflik, harus dilakukan pendekatan dengan komunikasi sosial dan kearifan lokal.

  “Bagi saya ini adalah tantangan, karena saya putra daerah pertama menjabat Danlanal Timika, kalau tidak berhasil ke depan, saya dianggap gagal melakukan pendekatan dengan kultur dan budaya masyarakat saya sendiri.”ujar alumni Akademi Angkatan Laut Tahun 2001 ini.

   Setelah menjabat Danlanal Timika, Apriles mengaku punya visi dan misi yang tidak terlalu muluk-muluk. Hanya ingin tingkatkan sinergitas di daerah. Seperti halnya saat polemik perebutan ibu kota Papua Tengah, yang akhirnya ke Nabire,  tidak ada masalah, pihaknya tetap fokus pada tugas dan tanggung jawabnya, bersinergi dengan aparat keamanan dan unsur pimpinan daerah.

  “Saya juga memberikan  perhatian terhadap peningkatan kemampuan dan kesejahtarean personel, ingatkan di daerah konflik, harus tetap waspada, jangan lengah sedikit pun,”ujarnya.

   Bentuk perhatian yang dilakukan terhadap anggotanya,  dengan melakukan tatap muka dengan seluruh personel, Jalasenastri, PNS dan honer,. Bahkan bagi anggota TNI dan keluarganya yang terpisah karena tugas, seperti  yang ada keluarga di Jawa dan pos-pos juga tak luput dari perhatiannya.

  “Saya lakukan Vicon (video conference)  dengan mereka yang ada di pos-pos, Lanal Timika membawahi  4 pos yang di-BKO Kodam maupun Satgas Amole. Ini supaya keluarga besar  tahu kondisi keluarga di pos, karena ada istri dan anak dengan alasan kerja atau sekolah harus terpisah. Ini saya cek satu per satu,”tuturnya.

Baca Juga :  Dua dari Tujuh Armada Sudah Rusak, Alat Komunikasi juga Terbatas

  Menurutnya keharmonisan keluarga sangat penting, meski berjauhan karena tugas negara. Pengecekan ini juga untuk mengetahui seberapa sering  personel Lanal Timika komunikasi dengan keluarga.

  Menariknya,  bagi anggota yang sudah lama berjauhan ini, Danlanal Ardiles ini memberikan kebijakan untuk membantu anggotanya membiayai untuk mendatangkan istri, membantu izin cuti dengan bantuan tiket pulang pergi. “Kita jadwalkan, bagi anggota yang istrinya belum datang, bisa datangkan supaya tahu kondisi Lanal Timika dan ada rasa bangga tugas di Lanal Timika,”tandasnya.

   Selain kegiatan internal, Danlanal Apriles juga aktif melakukan kegiatan di luar. Bukan untuk menonjolkan diri, tapi terutama untuk membangun sinergitas, yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, saat HUT Bhayangkara lalu, Lanal Timika memberikan kejutan ke Kapolres.

  “Saat itu, Kapolres sedang rapat untuk mengatasi aksi demo. Saat rapat sedang tegang, kita datang dengan mobil patroli dan bunyi sirene, dengan pasukan lengkap. Kita berikan kue ulang tahun ke Kapolres,”ujarnya sembari tersenyum simpul mengingat suasana saat itu.

  Letkol Apriles yang mantan Dan Tim Intel di Lantamal X Jayapura ini,  mengaku juga memiliki inisiatif untuk mengumpulkan intelijen dari Satgas maupun aparat terirorial, untuk membangun sinergi dan grup WA Intelijen. “Pengalaman saya di Tim Intel di Jayapura,  intelijen antar satuan ini kurang di unsur jejaring. Kurang terkonekting. Setelah kita kumpul bikin grup, Intel Satgas, senang, baru kali ini Danlanal kumpulkan intel,”ujar Apriles yang mengaku menjalin hubungan baik dengan wartawan untuk menginformasikan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat.

  Hal lain yang sudah dilakukan, yakni mengumpulkan Forkompimda Maritim, baik dari Basarnas, Dishub, dinas Perikan dan Kelautan, Karantina dan lainnya. Terakhir, mereka berkumpul tahun 2016, namun sekian lama apalagi ada pandemi, baru kali ini berkumpul lagi. “Kita jadwalkan tatap muka rutin tiap bulan, ini penting kalau adan undang-undang atau aturan baru yang perlu dibahas bersama di tingkat daerah,”jelasnya.

   Diakui banyak masalah dan tantangan yang harus dihadapi bersama, seperti tingginya kasus kecelakaan laut, minimnya alutsista yang ada di Lanal Mimika dan lainnya. Namun, pihaknya bersyukur bahwa TNI AL membantu alusista berupa kapal sea hunter dan RIB untuk operasional dan pengamanan wilayah Aru, meski belum ada Alusista yang besar untuk menjangkau wilayah laut yang luas.

  “Ini tantangan bagi kita, karena tentara ditempatkan dimanapun harus siap.”ujar Letkol Apriles yang meyakini  pmpinan yang handal, dilahirkan di tempat yang susah. “Di tempat yang banyak tantangan, pasti akan muncul pimpinan inovatif, untuk menyelesaikan masalah.”pungkasnya. (*/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya