Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Siap Berkolaborasi untuk Memberantas Masalah Judi dan Miras Masih Marak 

  Sementara itu Ondoafi Kampung Nafri Sembekra, Daniel Awi, menyampaikan Kampung Nafri cukup dikenal dengan kriminalitas, diapun mengakui hal itu. Namun menurutnya tingginya kriminalitas di Kampung Nafri ini,  karena berbagai factor, salah satunya pengaruh minuman keras (Miras).

  Karena miras masyarakat menjadi bertindak diluar batas wajar kemanusiaan. Untuk itu Daniel meminta Kapolsek Abepura dapat bersinergi dengan masyarakat setempat untuk menjaga kamtibmas di wilayah tersebut. Daniel mengharapkan agar ke depanya Kapolsek Abepura dapat lebih tegas memberantas peredaran miras di Abepura.

   “Semoga dengan pertemuan ini, hubungan kami sebagai tokoh adat dengan aparat Kepolisian kedepan semakin erat,” harapnya.

  Masukan maupun saran juga disampaikan Ketua Paguyuban Biak Supiori Kota Jayapura, Simon Rumkabu. Terlepas sebagai Ketua Paguyuban, Simon Rumkabu juga menjabat sebagai Ketua RW, di Kelurahan Kota baru, Distrik Abepura. Dia telah menjabat sebagai Ketua RW di kelurahan Kota Baru selama 45 tahun

Baca Juga :  Berikan Ruang Pelaku UMKM, Keuntungan Bisa Mencapai Rp 5 Juta-Rp 10 Juta/hari

  Dengan masa jabatan yang terbilang lama, maka berbagai persoalan Kamtibmas di wilayahnya itu sudah dipahami betul. Menurutnya, dari berbagai perosalan kamtibmas, salah satu yang masih menjadi atensi semua pihak   adalah persoalan miras. Pihaknya menegaskan dengan pertemuan tersebut, maka siap berkolaborasi dengan aparat kepolisian.

  “Kami harap kedepannya Polsek Abepura terus membangun kerjasama dengan Kami petugas RW, untuk segala perosalan,” katanya.

  Sementara itu,  Harhan, selaku Ketua KKSS Abepura mengungkapkan bahwa secara kesukuan, dia memang  berasal dari Sulawesi, tapi kepribadiannya telah menjadi orang Papua. Pasalnya Anggota DPRD Kota Jayapura itu, lahir dan besar di Kota Jayapura. Sehingga segala persosalan Kamtibmas di Kota Jayapura khususnya di Abepura diketahuinya.

   Dikatakan Abepura merupakan Kota yang majemuk, dimana di dalamnya dihuni masyarakat dengan berbagai latar belakang baik suku, agama maupu etnik.  Atas hal ini sehingga perosalan menjadi kompleks.

Baca Juga :  Warga Protes, Hancurkan Ratusan Botol

   Salah satunya gesekan antara suku, menurutnya menjadi perosalan dasar terjadi di Wilayah Abepura. Dia pun menegakan persoalan kesukuan ini tidak bisa dipandang enteng. Namun menjadi atensi semua pihak.

   Dengan adanya pertemuan tersebut diapun mengajak semua peguyuban maupun Tokoh Adat dan tokoh Agama serta aparat Kepolsian dalam hal ini Polsek Abepura saling bersinergi menjaga kerukunan antas masyarakat.

   “Kami harap kedepannya Kapolsek baru bisa melanjutkan tugas Kapolsek lama terutama menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan etnik,” harapnya.

   Masukan dan saran juga disampaikan Ketua KKST Kota Jayapura, La Mochtar Unu. Mochtar juga fokus pada perosalan miras. Terutama peredaran miras secara ilegal.”Di Jalan baru, Abepura itu, lokasi transaksi miras, setiap malamnya penjual ilegal selalu berteriak “ada ada ada” ini sangat meresahkan, Kami harap Polsek Abe patroli rutin,” tuturnya.

  Sementara itu Ondoafi Kampung Nafri Sembekra, Daniel Awi, menyampaikan Kampung Nafri cukup dikenal dengan kriminalitas, diapun mengakui hal itu. Namun menurutnya tingginya kriminalitas di Kampung Nafri ini,  karena berbagai factor, salah satunya pengaruh minuman keras (Miras).

  Karena miras masyarakat menjadi bertindak diluar batas wajar kemanusiaan. Untuk itu Daniel meminta Kapolsek Abepura dapat bersinergi dengan masyarakat setempat untuk menjaga kamtibmas di wilayah tersebut. Daniel mengharapkan agar ke depanya Kapolsek Abepura dapat lebih tegas memberantas peredaran miras di Abepura.

   “Semoga dengan pertemuan ini, hubungan kami sebagai tokoh adat dengan aparat Kepolisian kedepan semakin erat,” harapnya.

  Masukan maupun saran juga disampaikan Ketua Paguyuban Biak Supiori Kota Jayapura, Simon Rumkabu. Terlepas sebagai Ketua Paguyuban, Simon Rumkabu juga menjabat sebagai Ketua RW, di Kelurahan Kota baru, Distrik Abepura. Dia telah menjabat sebagai Ketua RW di kelurahan Kota Baru selama 45 tahun

Baca Juga :  Diduga Konsumsi Miras, Tiga Polisi Tewas Usai Tabrak Trotoar

  Dengan masa jabatan yang terbilang lama, maka berbagai persoalan Kamtibmas di wilayahnya itu sudah dipahami betul. Menurutnya, dari berbagai perosalan kamtibmas, salah satu yang masih menjadi atensi semua pihak   adalah persoalan miras. Pihaknya menegaskan dengan pertemuan tersebut, maka siap berkolaborasi dengan aparat kepolisian.

  “Kami harap kedepannya Polsek Abepura terus membangun kerjasama dengan Kami petugas RW, untuk segala perosalan,” katanya.

  Sementara itu,  Harhan, selaku Ketua KKSS Abepura mengungkapkan bahwa secara kesukuan, dia memang  berasal dari Sulawesi, tapi kepribadiannya telah menjadi orang Papua. Pasalnya Anggota DPRD Kota Jayapura itu, lahir dan besar di Kota Jayapura. Sehingga segala persosalan Kamtibmas di Kota Jayapura khususnya di Abepura diketahuinya.

   Dikatakan Abepura merupakan Kota yang majemuk, dimana di dalamnya dihuni masyarakat dengan berbagai latar belakang baik suku, agama maupu etnik.  Atas hal ini sehingga perosalan menjadi kompleks.

Baca Juga :  Pendaftar Sekolah Negeri Favorit Membludak, Pendaftaran Siswa Gratis

   Salah satunya gesekan antara suku, menurutnya menjadi perosalan dasar terjadi di Wilayah Abepura. Dia pun menegakan persoalan kesukuan ini tidak bisa dipandang enteng. Namun menjadi atensi semua pihak.

   Dengan adanya pertemuan tersebut diapun mengajak semua peguyuban maupun Tokoh Adat dan tokoh Agama serta aparat Kepolsian dalam hal ini Polsek Abepura saling bersinergi menjaga kerukunan antas masyarakat.

   “Kami harap kedepannya Kapolsek baru bisa melanjutkan tugas Kapolsek lama terutama menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan etnik,” harapnya.

   Masukan dan saran juga disampaikan Ketua KKST Kota Jayapura, La Mochtar Unu. Mochtar juga fokus pada perosalan miras. Terutama peredaran miras secara ilegal.”Di Jalan baru, Abepura itu, lokasi transaksi miras, setiap malamnya penjual ilegal selalu berteriak “ada ada ada” ini sangat meresahkan, Kami harap Polsek Abe patroli rutin,” tuturnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya