Hal ini dilakukan pihak sekolah untuk memberikan peluang bagi ABK dan para lulusan Sekolah Luar Biasa dalam mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. Menurut Irwanto, di SLB tidak hanya sekadar belajar akademis saja yang ditekankan, namun juga pengembangan kemampuan sosial, emosional, motorik serta potensi lainnya dari setiap siswa.
Guru-guru di SLB dilatih secara khusus untuk dapat memberikan perhatian dan bimbingan ekstra kepada siswa-siswa mereka. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran bisa disesuaikan dengan karakteristik unik dari masing-masing anak.
Dengan hadirnya bengkel kerja di SLB Papua ini, pihaknya berharap para siswa SLB dapat lebih siap menghadapi dunia kerja ketika lulus nanti serta, dapat menyerap tenaga kerja yang berasal dari lulusan SLB.
“Program ini sudah sejak lama kami jalankan dengan tujuan agar anak-anak kami memiliki skill atau keahlian dan terus mengembangkan potensinya supaya nantinya bisa mandiri dan berdaya,” jelasnya.
Di tempat yang sama kepsek itu juga menyebut sekolah tersebut sering mengikuti kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) dan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional.
“Tahun ini (2025) kami mengutus dua peserta lomba yakni lompat jauh dengan mendapatkan peringkat harapan dua tingkat nasional,” ungkapnya.
Sebutnya pendidikan di SLB Pembina Papua tidak hanya sekadar membekali anak dengan kemampuan bertahan hidup, tetapi juga memberdayakan mereka agar dapat menjalani kehidupan yang bermakna dan produktif sesuai dengan kapasitas mereka.