Dari Sosialisasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di SMP Muhamadiyah Abepura
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura menggelarkan kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah, Abepura, Kota Jayapura pada, Kamis (31/7).
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Setidaknya ada 50 orang peserta dari SMP Muhamadiyah yang terdiri dari murid kelas VII, VIII, IX dan Guru yang diikutkan dalam kegiatan sosialisasi kesiapsigaan bencana. Para peserta diberikan pemahaman dan pengetahuan tentang potensi ancaman bencana, serta cara menanggulangi ancaman bencana, sehingga diharapkan para peserta mampu mengantisipasi bencana yang akan terjadi.
Selain diberikan pemahaman dan pengetahuan para peserta juga dilatih tentang bagaimana cara menyelamatkan diri dan melaksanakan evakuasi korban bencana secara mandiri. Sosialisasi mitigasi bencana yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana secara efektif.
Plt. Kepala BPBD Kota Jayapura, Nofdi J Rampi menyebut kegiatan ini dilakukan untuk membangun budaya siaga, budaya aman, dan pengurangan risiko bencana mulai dari usia dini.
“Sosialisasi terkait dengan kesiapsiagaan bencana, ini tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa karena yang namanya bencana banjir, tanah longsor, dan kebakaran tidak mengenal usia,” kata Nofdi.
Karena itu, pentingnya bagi peserta didik mengenal berbagai bencana melalui sosialisasi dan edukasi. Mengingat Kota Jayapura sanggat rentan dengan bencana, terutama bencana banjir, tanah longsor hingga kebakaran.
Nofdi berharap dengan adanya kegiatan tersebut, para pelajar dapat memahami sehingga dapat di praktikkan atau diterapkan di kemudian hari ketika terjadi bencana. Sebagai contoh, ketika gempa terjadi di gedung sekolah anak-anak disarankan untuk tidak panik dan mengenali pintu evakuasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
“Diharapkan anak-anak paham dengan materi yang didapatkan, sehingga bisa menjelaskan kepada semua orang yang membutuhkan. Untuk bagaimana dia dapat keluar ketika bencana terjadi, minimal menyelamatkan diri,” jelasnya.