Melalui kegiatan ini, Warek III Uncen menegaskan komitmennya sebagai kampus pelopor energi mandiri yang siap menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi berkelanjutan. Septinus mengatakan tidak hanya Uncen, beberapa kampus lain seperti Uniyap dan Ottow Geissler juga terlibat dalam kegiatan itu.
Di tempat yang sama Anggota Tim Satgas Hilirisasi Nasional, Prof. Dr. Julius Ary Mollet, SE.,MBA.,MTDev.,Dip.LED.,Ph.D, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan sosialisasi mengenai hilirisasi.
Adapun kegiatan Road show tersebut, kata Prof. Julius, telah berlangsung mulai pertengahan tahun 2025 ini. Inti dari kegiatan itu, mengingat Indonesia adalah negara kaya akan sumber daya alam, namun tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Intinya bahwa Indonesia sekarang inikan potensi sumber daya alamnya yang bagus, cuman tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sehingga peluang ekonominya hilang,” kata Prof Julius kepada Cenderawasih Pos.
Dia menjelaskan hal itu terjadi karena tak sedikit potensi-potensi yang hilang padahal sebenarnya memiliki nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian di Papua. Salah satu contohnya adalah Pala.
Menurut Dosen Ekonomi itu, pala di Papua sangat berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah Papua. Namun sejauh ini harga pala cenderung menurun, sehingga tidak membawa dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Namun setidaknya sebanyak 21 komoditas yang berpotensi untuk dapat dihilirisasi. Tidak hanya di bidang pertanian tetapi juga sumber daya mineral seperti batu bara, minyak dan kelapa sawit yang saat ini sementara diproses.
Melalui kegiatan ini, Warek III Uncen menegaskan komitmennya sebagai kampus pelopor energi mandiri yang siap menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi berkelanjutan. Septinus mengatakan tidak hanya Uncen, beberapa kampus lain seperti Uniyap dan Ottow Geissler juga terlibat dalam kegiatan itu.
Di tempat yang sama Anggota Tim Satgas Hilirisasi Nasional, Prof. Dr. Julius Ary Mollet, SE.,MBA.,MTDev.,Dip.LED.,Ph.D, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan sosialisasi mengenai hilirisasi.
Adapun kegiatan Road show tersebut, kata Prof. Julius, telah berlangsung mulai pertengahan tahun 2025 ini. Inti dari kegiatan itu, mengingat Indonesia adalah negara kaya akan sumber daya alam, namun tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Intinya bahwa Indonesia sekarang inikan potensi sumber daya alamnya yang bagus, cuman tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sehingga peluang ekonominya hilang,” kata Prof Julius kepada Cenderawasih Pos.
Dia menjelaskan hal itu terjadi karena tak sedikit potensi-potensi yang hilang padahal sebenarnya memiliki nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian di Papua. Salah satu contohnya adalah Pala.
Menurut Dosen Ekonomi itu, pala di Papua sangat berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah Papua. Namun sejauh ini harga pala cenderung menurun, sehingga tidak membawa dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Namun setidaknya sebanyak 21 komoditas yang berpotensi untuk dapat dihilirisasi. Tidak hanya di bidang pertanian tetapi juga sumber daya mineral seperti batu bara, minyak dan kelapa sawit yang saat ini sementara diproses.