Tuesday, September 30, 2025
23.5 C
Jayapura

18 Tahun Pengabdian Neisen Monim di Pelosok Papua yang Terlupakan

“Di sini juga tidak ada listrik 24 jam, kami hanya menggunakan solar cell, jaringan internet juga terbatas hanya menggunakan jaringan BTS. Kadang kalau saya sakit ya urus diri sendiri, hidup di sini harus kuat,” tuturnya.

Meski tubuhnya tegap dan jiwanya kokoh, Neisen mengakui ada kalanya ia jenuh, ingin menyerah. Namun, bisikan hati kecilnya selalu mengingatkan bahwa ia adalah satu-satunya harapan bagi masyarakat Semografi. “Saya yakin tidak akan ada yang tahan kerja di atas dengan tantangan begitu berat,” katanya.

Salah satu warga Kampung Semografi Samuel mengaku sangat bersyukur mereka bisa memiliki Neisen di kampung mereka. Ia bertutur, Neisen bukan sekadar tenaga kesehatan. Tapi sebagai anak bagi masyarakat di Kampung Semografi.

Baca Juga :  Tahun Depan RS Ramela Target Bangun Dapur Gizi

“Kami sangat terbantu, karena paman Noval (sebutan Neisen) sudah bantu banyak masyarakat di kampung kami. Semoga paman terus bersama dengan kami, kalau bisa pemerintah juga bisa perhatikan paman,” pungkasnya.

Kisah Neisen adalah pengingat bahwa di balik kesunyian pedalaman, ada pahlawan tanpa tanda jasa yang terus berjuang, memastikan bahwa denyut kehidupan dan harapan kesehatan tetap menyala. (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Di sini juga tidak ada listrik 24 jam, kami hanya menggunakan solar cell, jaringan internet juga terbatas hanya menggunakan jaringan BTS. Kadang kalau saya sakit ya urus diri sendiri, hidup di sini harus kuat,” tuturnya.

Meski tubuhnya tegap dan jiwanya kokoh, Neisen mengakui ada kalanya ia jenuh, ingin menyerah. Namun, bisikan hati kecilnya selalu mengingatkan bahwa ia adalah satu-satunya harapan bagi masyarakat Semografi. “Saya yakin tidak akan ada yang tahan kerja di atas dengan tantangan begitu berat,” katanya.

Salah satu warga Kampung Semografi Samuel mengaku sangat bersyukur mereka bisa memiliki Neisen di kampung mereka. Ia bertutur, Neisen bukan sekadar tenaga kesehatan. Tapi sebagai anak bagi masyarakat di Kampung Semografi.

Baca Juga :  Urus SKCK Sekarang Wajib Miliki Kartu BPJS Kesehatan

“Kami sangat terbantu, karena paman Noval (sebutan Neisen) sudah bantu banyak masyarakat di kampung kami. Semoga paman terus bersama dengan kami, kalau bisa pemerintah juga bisa perhatikan paman,” pungkasnya.

Kisah Neisen adalah pengingat bahwa di balik kesunyian pedalaman, ada pahlawan tanpa tanda jasa yang terus berjuang, memastikan bahwa denyut kehidupan dan harapan kesehatan tetap menyala. (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya