Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Operasi di Inggris Harus Angkat Rahim, di RS Provita Hanya Angkat Miomnya

RS Provita Jayapura yang Dipercaya dan Sukses Menangani Pasien Lintas Benua Kabar adanya satu pasien dari  luar negeri  yang berobat dan dirawat di RS Provita, jadi satu hal yang sangat menarik. Hal ini  menjadi bukti pelayanan rumah sakit ini sudah berkelas dunia. Lantas seperti apa penanganan yang diberikan dokter RS Provita terhadap pasien bernama Alexandra Shinta L Waters, yang rela menempuh perjalanan dari  Australia ke Papua selama 17 jam ini? Laporan: Elfira _Jayapura Meski kehadirannya di Kota Jayapura, relative belum lama dibandingkan sejumlah rumah sakit lainnya di Papua, namun pelayanan RS Provita Jayapura ini sudah dikenal masyarakat luas, bahkan sampai lintas benua. Selama ini masyarakat di Indonesia, termasuk di Papua beranggapan bahwa berobat ke rumah sakit di luar negeri lebih baik, tapi nyatanya orang luar negeri  malah mempercayai RS Provita Jayapura untuk tempat berobat dan melakukan operasi. Dimana Rumah Sakit Provita tangani pasien bernama Alexandra Shinta L Waters itu berasal dari negara Australia. Sudah 3 hingga 4 hari perempuan 45 tahun itu mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Provita. Namun, Senin (31/7) kemarin, dokter menyatakan jika yang bersangkutan sudah bisa pulang. Menurut dr. Apter E Patai SpOG SubSp- Fer., pasien tersebut dari Brisben Australia dengan kasus mioma uteri. Dimana sebelumnya pernah di Inggris untuk melakukan operasi, hanya saja harus angkat rahim dengan cara laparoscopic hysterectomy. “Namun pasien memilih ke Papua, rela terbang selama 17 jam dari Australia ke Papua hanya untuk mau operasi dengan saya di RS Provita. Sebelumnya sudah saya sampaikan ke pasien bahwa bisa angkat miomnya saja berdasarkan hasil pemeriksaan USG,” terang dr Apter kepada Cenderawasih Pos, Senin (31/7).
Baca Juga :  Ujian Berat di Laga Perdana
Dijelaskan, saat proses operasi disiapkan dua kantong darah. Kemudian dilakukan tindakan, bahkan tumor pasien sangat mudah diangkat dan rahimnya tetap dipertahankan. “Kondisi pasien Senin (31/7) sudah bisa pulang,” kata dr Apter. Menurut dr Apter, alasan pasien mengiginkan operasi di RS Provita lantaran merasa nyaman dengan dokter yang menanganinya.  Bahkan sebelum melakukan tindakan, antara dokter dan pasien berdiskusi terlebih dahulu. “Pasien pas ketemu saya merasa nyaman, dan semua jasa operasi saya ke pasien free. Itu sebagai bentuk penghargaan saya kepada pasien yang datang ke Papua dari Australia hanya untuk berobat di RS Provita,” terangnya. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada kendala dalam penanganan terhadap pasien. Sejauh ini, dr Apter sendiri mengaku sudah sering menangani pasien dengan kasus yang sama. Sekedar diketahui, dr Apter sendiri kerja di RS Provita sejak tahun 2018 sementara menjadi dokter di Papua selama 16 tahun sebagai dokter kandungan. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Provita Jayapura, drg.Fansca Titaheluw menyebut ini hal yang luar biasa, ada pasien dari benua lain yang datang berobat di tempatnya. Karena rata rata masyarakat Indonesia menginginkan untuk berobat ke luar negeri.
Baca Juga :  Harus Dirawat dan Dikelola Baik, Kapal Rusak Harus Dipindahkan
“Tetapi justru ini orang dari luar negeri yang mau berobat di Indonesia, khususnya di Papua dan itu di RS Provita,” terangnya. Menurutnya, tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien asal Australia tersebut merupakan kolaborasi baik dari dokter spesialisnya, pihak rumah sakit termasuk dengan pasien. “Sebelum pasien tiba di Jayapura, dilakukan asesment terlebih dahulu, pemeriksaan pemeriksaan yang dibutuhkan sudah dikirimkan,” ucapnya. Kata Fansca, sebelumnya pasien tersebut mulai merasakan keluhan, dan untuk mencari upaya penyembuhan dokter merekomendasikan yang bersangkutan untuk angkat tumor sekaligus diangkat rahimnya. “Karena sudah menjalin komunikasi dengan dr After bahwa pasien tersebut tidak perlu melakukan pengangkatan rahim, sehingga atas dasar tersebut pasien memilih mendapatkan penanganan medis ke RS Provita,” tuturnya. Disampaikan Fansca, sebelumnya pihaknya juga menangani pasien yang berasal dari PNG termasuk warga Malaysia yang sedang bekerja di PNG datang melakukan operasi di RS Provita. “Target kami kedepan memiliki satu tim yang solid, sehingga menunjang penggunaan peralatan yang sudah kami inevestasikan bisa terimplementasi dengan baik,” ucapnya. Sementara itu, pasien Alexandra Shinta L Waters menyatakan, ia melakukan perjalan selama 17 jam dari Autralia ke Papua hanya untuk melakukan operasi di RS Provita. “Memilih berobat di sini (RS Provita-red) karena kenal dokternya, selain itu. Rumah sakitnya nyaman dan aman seperti layanan internasional,” pungkasnya. (*/tri)
RS Provita Jayapura yang Dipercaya dan Sukses Menangani Pasien Lintas Benua Kabar adanya satu pasien dari  luar negeri  yang berobat dan dirawat di RS Provita, jadi satu hal yang sangat menarik. Hal ini  menjadi bukti pelayanan rumah sakit ini sudah berkelas dunia. Lantas seperti apa penanganan yang diberikan dokter RS Provita terhadap pasien bernama Alexandra Shinta L Waters, yang rela menempuh perjalanan dari  Australia ke Papua selama 17 jam ini? Laporan: Elfira _Jayapura Meski kehadirannya di Kota Jayapura, relative belum lama dibandingkan sejumlah rumah sakit lainnya di Papua, namun pelayanan RS Provita Jayapura ini sudah dikenal masyarakat luas, bahkan sampai lintas benua. Selama ini masyarakat di Indonesia, termasuk di Papua beranggapan bahwa berobat ke rumah sakit di luar negeri lebih baik, tapi nyatanya orang luar negeri  malah mempercayai RS Provita Jayapura untuk tempat berobat dan melakukan operasi. Dimana Rumah Sakit Provita tangani pasien bernama Alexandra Shinta L Waters itu berasal dari negara Australia. Sudah 3 hingga 4 hari perempuan 45 tahun itu mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Provita. Namun, Senin (31/7) kemarin, dokter menyatakan jika yang bersangkutan sudah bisa pulang. Menurut dr. Apter E Patai SpOG SubSp- Fer., pasien tersebut dari Brisben Australia dengan kasus mioma uteri. Dimana sebelumnya pernah di Inggris untuk melakukan operasi, hanya saja harus angkat rahim dengan cara laparoscopic hysterectomy. “Namun pasien memilih ke Papua, rela terbang selama 17 jam dari Australia ke Papua hanya untuk mau operasi dengan saya di RS Provita. Sebelumnya sudah saya sampaikan ke pasien bahwa bisa angkat miomnya saja berdasarkan hasil pemeriksaan USG,” terang dr Apter kepada Cenderawasih Pos, Senin (31/7).
Baca Juga :  Diikuti 34 Tim dari Seluruh Papua, Pemenang Lomba Bisa Masuk Kuliah Tanpa Test
Dijelaskan, saat proses operasi disiapkan dua kantong darah. Kemudian dilakukan tindakan, bahkan tumor pasien sangat mudah diangkat dan rahimnya tetap dipertahankan. “Kondisi pasien Senin (31/7) sudah bisa pulang,” kata dr Apter. Menurut dr Apter, alasan pasien mengiginkan operasi di RS Provita lantaran merasa nyaman dengan dokter yang menanganinya.  Bahkan sebelum melakukan tindakan, antara dokter dan pasien berdiskusi terlebih dahulu. “Pasien pas ketemu saya merasa nyaman, dan semua jasa operasi saya ke pasien free. Itu sebagai bentuk penghargaan saya kepada pasien yang datang ke Papua dari Australia hanya untuk berobat di RS Provita,” terangnya. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada kendala dalam penanganan terhadap pasien. Sejauh ini, dr Apter sendiri mengaku sudah sering menangani pasien dengan kasus yang sama. Sekedar diketahui, dr Apter sendiri kerja di RS Provita sejak tahun 2018 sementara menjadi dokter di Papua selama 16 tahun sebagai dokter kandungan. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Provita Jayapura, drg.Fansca Titaheluw menyebut ini hal yang luar biasa, ada pasien dari benua lain yang datang berobat di tempatnya. Karena rata rata masyarakat Indonesia menginginkan untuk berobat ke luar negeri.
Baca Juga :  9.348 Penumpang Yang Datang Dan Berangkat
“Tetapi justru ini orang dari luar negeri yang mau berobat di Indonesia, khususnya di Papua dan itu di RS Provita,” terangnya. Menurutnya, tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien asal Australia tersebut merupakan kolaborasi baik dari dokter spesialisnya, pihak rumah sakit termasuk dengan pasien. “Sebelum pasien tiba di Jayapura, dilakukan asesment terlebih dahulu, pemeriksaan pemeriksaan yang dibutuhkan sudah dikirimkan,” ucapnya. Kata Fansca, sebelumnya pasien tersebut mulai merasakan keluhan, dan untuk mencari upaya penyembuhan dokter merekomendasikan yang bersangkutan untuk angkat tumor sekaligus diangkat rahimnya. “Karena sudah menjalin komunikasi dengan dr After bahwa pasien tersebut tidak perlu melakukan pengangkatan rahim, sehingga atas dasar tersebut pasien memilih mendapatkan penanganan medis ke RS Provita,” tuturnya. Disampaikan Fansca, sebelumnya pihaknya juga menangani pasien yang berasal dari PNG termasuk warga Malaysia yang sedang bekerja di PNG datang melakukan operasi di RS Provita. “Target kami kedepan memiliki satu tim yang solid, sehingga menunjang penggunaan peralatan yang sudah kami inevestasikan bisa terimplementasi dengan baik,” ucapnya. Sementara itu, pasien Alexandra Shinta L Waters menyatakan, ia melakukan perjalan selama 17 jam dari Autralia ke Papua hanya untuk melakukan operasi di RS Provita. “Memilih berobat di sini (RS Provita-red) karena kenal dokternya, selain itu. Rumah sakitnya nyaman dan aman seperti layanan internasional,” pungkasnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya